BEBERAPA generasi muda Buton hari ini sudah mulai kehilangan rasa malu. Setidaknya itulah yang saya saksikan hari ini. Usai salat Idul Fitri, mereka mempertontonkan perilaku yang amat memalukan. Masih dengan berpakaian sarung dan baju koko, saya menyaksikan mereka berkumpul di satu tempat, sambil melingkari beberapa botol bir. Mereka minum alkohol di tengah keramaian, dan bangga atas apa yang mereka lakukan.
Saya melihat kejadian itu di Kelurahan Wameo dan Kelurahan Wajo. Saya teringat nenek moyang Buton yang memilih jalur ulama dan kesufian sebagai arena pengabdian. Apa pula yang dikatakannya ketika melihat anak muda yang angkuh itu? Apa pula yanhg dikatakan nenek moyang ulama itu ketika menyaksikan anak muda yang merayakan Lebaran melalui segelas minuman alkohol?
Saya melihat kejadian itu di Kelurahan Wameo dan Kelurahan Wajo. Saya teringat nenek moyang Buton yang memilih jalur ulama dan kesufian sebagai arena pengabdian. Apa pula yang dikatakannya ketika melihat anak muda yang angkuh itu? Apa pula yanhg dikatakan nenek moyang ulama itu ketika menyaksikan anak muda yang merayakan Lebaran melalui segelas minuman alkohol?
0 komentar:
Posting Komentar