Pesan untuk Para Periset

JANGAN sekali-sekali memasuki dunia riset jika anda tidak serius. Sekali anda masuki dunia itu, bersiap-siaplah untuk ’diganggu’ dengan pertanyaan penelitian, memasuki era kepusingan-kepusingan baru dan setiap saat didera oleh pertanyaan-pertanyaan. Pikiran anda akan dipenuhi data-data lapangan, bagaimana menarik korelasi atau hubungan-hubungan antar data lapangan, serta bagaimana menjelaskan itu dengan perspektif yang anda ketahui.

Dunia riset membutuhkan intensitas dan lingkaran tanda tanya yang tak berkesudahan. Ketika anda bisa mengupas satu realitas dengan baik, maka saat itu juga akan terbuka lapis-lapis realitas yang lain. Sepanjang usia anda, waktu yang ada tak akan cukup memadai untuk menjelaskan semua lapisan realitas itu. Riset adalah dunia yang tak mengenal kata akhir. Kalaupun riset itu dianggap selesai, maka itu hanya kesimpulan sementara dari seorang periset. Realitasnya berjalan terus, kita hanya sanggup berhenti di satu stasiun.

Dunia riset adalah perjalanan jauh. Dimulai dari hasrat ingin tahu yang tunasnya tumbuh di benak kita, kemudian disuburkan oleh pertanyaan-pertanyaan, disirami gagasan-gagasan dari buku teori maupun periset terdahulu, dan dibesarkan oleh kesediaan mengikuti alur dalam metodologi. Ia akan tumbuh oleh matahari pengetahuan, akan tetapi bisa meranggas ketika virus kemalasan, ketidakdisiplinan, serta keengganan berpikir. Semua virus itu bisa membuat tunas keingintahuan itu akan layu seketika karena kehilangan darah.

Dunia riset adalah dunia yang senyap. Ketika anda memutuskan untuk menceburkan diri dalam upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka saat itu juga anda menempuh jalan sunyi seorang diri untuk menemukan jawaban. Memang, ada juga riset yang dikerjakan bersama-sama. Itu hanya terjadi di tingkat pengumpulan data maupun menganalisis temuan. Tetapi di saat harus berefleksi, bagaimana mengangkasa dan melihat data itu dari ketinggian, saat itulan anda sendirian. Tak ada siapapun yang akan menamani. Anda hanya dibantu oleh senjata berpikir, yang pelurunya adalah proses dialektik atas sejumlah bacaan teori dan pengalaman para periset terdahulu.

Ketika anda tidak mengasah diri dengan bacaan teoritik dan metodologi, maka siap-siaplah untuk tersesat di dunia riset. Langkah anda tidak mantap. Kaki anda akan goyah. Dan anda tidak tahu kapan harus mengambil jalan memutar, kapan harus memilih jalan pulang. Selamat menikmati ketersesatan!


Makassar, 2 September 2009

(Untuk seorang sahabat
yang belajar jadi peneliti...)

0 komentar:

Posting Komentar