ilustrasi |
ILMU pengetahuan laksana sebuah
labirin yang tak berujung. Ketika Anda membaca satu buku, maka Anda sejatinya
sedang memasuki satu rimba raya pengetahuan yang tak memiliki batasan geografis
yang ketat. Anda bisa tersesat, bisa menemukan ujung penjelajahan, atau malah,
terjebak dalam belantara pengetahuan yang tak berujung tersebut.
Saya sedang membaca sebuah buku tentang
apa yang terjadi di Jawa, pada penghujung abad ke 19. Tadinya, saya
berharap bisa menemukan satu titik terang untuk memahami apa yang terjadi di
sana. Ternyata, yang muncul adalah kesadaran betapa saya hanya berada pada
titik terluar dari kenyataan itu. Saya hanya berada di pinggiran, dan berpikir
berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk masuk ke rimba pengetahuan tersebut
dan menikam harimau ketidaktahuan.
Dahaga
pengetahuan tak akan pernah terpuaskan. Saya membutuhkan bacaan-bacaan lain,
sebelum akhirnya menyusun outline apa yang ingin saya tuliskan pada
secarik kertas. Saya menyadari bahwa intelektualitas adalah proses yang tak
berkesudahan. Intelektualitas adalah proses yang terus-menerus, dan menuntut
kesabaran, ketekunan, serta kemampuan memahami beragam data dan informasi demi
kejernihan berpendapat.
ilustrasi 2 |
Para penulis
dan para peneliti adalah mereka yang bekerja dengan penuh disiplin dan
ketekunan. Mereka mengolah setiap informasi, kemudian berupaya menjelaskan atau
memahami semua informasi itu demi menemukan hikmah-hikmah pengetahuan. Kepada
mereka, apresiasi selayaknya diberikan sebab mereka telah menanam dan menjaga
kekarnya pohon pengetahuan hingga menggapai mega-mega peradaban manusia.
Di tengah
proses itu, saya terus-menerus merasa kalah. Saya bukan termasuk mereka yang
sabar dan tekun untuk menemukan jawaban atas enigma pengetahuan. Saya hanya
seorang pemalas yang cepat lelah saat berkubang lumpur keping pengetahuan. Saya
adalah seorang pandir yang tak sanggup mencapai samudera. Saya hanya berada di
tepi pantai, tanpa tahu apakah bisa memasuki samudera itu ataukah tidak.(*)
Athens, 6
Juli 2012
0 komentar:
Posting Komentar