Saat Alden Library Dipenuhi Kepanikan




Bagaimanakah rasanya berada di satu gedung
yang tiba-tiba saja dikejutkan dengan sirine kebakaran?


HARI ini ada sesuatu yang beda. Di saat saya duduk menyelesaikan tugas-tugas, tiba-tiba saja sirine kebakaran berkumandang di seantero perpustakaan. Saya ingin mengacuhkannya. Tapi petugas perpustakaan sontak panik dan membuka pintu darurat di dekat ruang baca. Ia lalu mengumumkan agar semua pengunjung perpustakaan segera keluar karena alarm kebakaran berbunyi nyaring.

semua orang disuruh keluar perpustakaan

Maka terjadilah kegaduhan. Semua orang langsung keluar ruangan dengan tergesa-gesa. Perpustakaan Alden langsung dikosongkan hanya dalam beberapa menit. Di tengah panas terik, semua orang keluar ruangan. Di depan perpustakaan, suasananya ramai seperti pasar.

Yang membuat saya salut adalah tak satu pun pengunjung yang memprotes karena dikeluarkan secara tiba-tiba dari ruangan perpustakaan. Kemudian, petugas perpustakaan juga dengan sigap berdiri di trotoar depan perpustakaan, dan mengingatkan semua orang untuk tidak mendekat areal perpustakaan.

Ini bukan yang pertama buat saya. Sebulan silam, saat tengah duduk di dalam perpustakaan, tiba-tiba saja badai menerjang di luar. Hujan keras turun dan ditingkahi angina yang menderu kencang. Petir juga bersahut-sahutan. Lampu listrik di perpustakaan tiba-tiba padam, kemudian menyala lagi.

Saat itu, semua pengunjung panik dan ingin keluar. Tapi petugas perpustakaan segera menunggu di dekat kaca yang menjadi pintu masuk. Ia memberi pengumuman agar semua orang menjauh dari areal jendela-jendela kaca. Ia tak sekadar memberi perintah. Ia juga berpatroli demi memastikan semua orang mematuhi perintahnya.

saat menunggu di luar
menanti di luar

Di tengah hujan badai itu, petugas perpustakaan itu menunjukkan kualitas kepemimpinan yang hebat. Ia bertanggungjawab atas keselamatan semua orang di tempat itu. Ia memberikan ketenangan dan memastikan semua orang tetap dalam ketenangan sehingga tidak panik.

Hari ini, saya melihat hal yang sama yakni tangungjawab. Kurang lebih setengah jam, saya dan pengunjung perpustakaan lainnya menunggu di luar. Entah apa yang terjadi di dalam perpustakaan, nampaknya semua masalah telah dibenahi sehingga semua pengunjung diizinkan masuk ke dalam.

Hari ini, saya belajar tentang hal-hal sederhana. Petugas perpustakaan itu mengajarkan saya untuk tetap mengutamakan keselamatan banyak orang, di tengah segala hujan badai yang melanda. Untunglah, perpustakaan ini tidak jadi terbakar. Jika sampai terbakar, saya akan terus-menerus meratapi ribuan koleksi arsip tentang Indonesia yang dikumpulkan sejak lama. Saya akan meratapi punahnya sumber-sumber ilmu pengetahuan serta inspirasi yang telah memperkaya peradaban hari ini.

Untunglah, hal itu tidak terjadi. Lantas, mengapa sampai sirine kebakaran meraung-raung?


0 komentar:

Posting Komentar