KOMPASIANA,
situs jurnalis warga terbesar di tanah air, mengundang saya untuk menjadi
penulis eksklusif. Mereka ingin saya menulis tema-tema spesifik sebagaimana
yang mereka inginkan. Kemarin, saya diminta menulis kisah inspirasi tentang
penderita narkoba. Atas ajakan itu, saya menerimanya dengan senang hati.
Kompasiana
adalah tempat belajar paling baik dalam hal menulis. Dengan pembaca hingga
ribuan orang dalam sehari, kita bisa belajar banyak dari berbagai tanggapan
serta komentar orang atas tulisan kita. Saya menyenangi aspek interaktif di
Kompasiana. Ada dialog, persahabatan, pertautan emosi, serta pertemuan yang
bermakna. Makanya, ketika saya diminta jadi penulis eksklusif, saya
menyambutnya dengan gembira.
Lebih
menggembirakan lagi, ketika mengetahui bahwa pihak Kompasiana menyediakan honor
yang cukup besar untuk satu tulisan. Padahal, tulisan yang diminta hanya
sekitar 5.000 karakter. Saya tak menghabiskan banyak energi untuk tuisan itu.
Saya cukup duduk selama beberapa saat demi melahirkan tulisan. Honornya masih
lebih besar daripada mengedit sebuah buku.
Jika
dibandingkan, honor menulis di Kompasiana adalah dua kali lipat honor mengedit
buku di sebuah penerbit besar. Padahal, di Kompasiana, saya hanya duduk selama
dua jam di depan laptop, sementara mengedit buku, saya butuh sekitar tiga hari
untuk memeriksa setiap kata sebanyak 164 halaman.
Selalu
saja ada momen untuk berucap syukur pada Yang Kuasa.
0 komentar:
Posting Komentar