Nikmat Bertemu Caleg


ilustrasi

DUA bulan ini, saya selalu ingin berdekatan dengan politisi. Jelang pemilihan legislatif setahun mendatang, para politisi itu sibuk menebar senyum di sana-sini. Mereka berbaik-baik pada semua orang sebab masing-masing orang memiliki potensi untuk memilihnya kelak. Dan saya merasa diuntungkan dengan aksi tebar pesona itu.

*** 
 
Sudah beberapa hari ini saya selalu membeli ikan bakar di tempat langganan saya di Pos Dua, Jalan Erlangga. Saya merasa bebas memilih berbagai jenis ikan laut seperti baronang, kakap, ataupun jenis ikan tuna. Di sini, pembeli bebas menunjuk ikan apapun. Sang penjual lalu membakarkan, kemudian terjadilah transaksi. Setelah itu pulang dan menikmatinya dengan sambal goreng.

Anehnya, setiap kali ke situ, saya selalu bertemu dengan para politisi yang mendaftar sebagai caleg. Biasanya, kami akan ngobrol singkat tentang berbagai hal. Setelah ngobrol, saya lalu duduk-duduk atau sibuk memperhatikan kesibukan penjual. Umumnya, ketika hendak membayar, penjual ikan bakar berkata bahwa semua belanjaan saya telah dibayar oleh pria yang duduk di sudut sana. Ternyata sang caleg itu telah membayarnya. Asyik.

Beberapa kali saya mendapat pengalaman seperti itu. Para caleg selalu membayarkannya. Mungkin mereka berpikir bahwa kelak saya akan memilihnya. Mungkin pula karena saya selalu memesan jenis ikan yang tak seberapa mahal. Entahlah.

Karena keseringan, akhirnya suatu hari, saya berpikir untuk memesan ikan yang lebih mahal. Pasti akan dibayar oleh caleg, demikian pikir saya. Kemarin, saya pun datang ke tempat penjualan ikan bakar. Saya langsung memilih jenis-jenis ikan yang mahal. Mudah-mudahan sang caleg akan datang. Setelah menunggu sampai beberapa belas menit, sang caleg tak datang-datang, sementara pesanan sudah harus dibayar. Yah, apa boleh buat. Dengan sangat terpaksa saya membayarnya sendiri. Hiks.

Nampaknya, mesti ada alat atau detektor yang menginformasikan posisi para caleg biar saya bisa datang tepat pada waktunya, biar saya selalu dapat ikan bakar gratis. Biar kehidupan saya sejahtera sebagaimana janji mereka, biar saya selalu merasakan makanan yang amat nikmat karena gratis. Yang pasti, saya tak mau menjauhi caleg, sebagaimana beberapa orang di kampung ini. Saya ingin mendekati mereka. Siapa tahu bisa selalu dapat ikan bakar secara gratis. Hahaha....


Baubau, 27 Juli 2013

0 komentar:

Posting Komentar