Perginya Sebuah Galaxy Tab


 
DUA bulan lalu, saya mendapatkan sebuah Galaxy Tab sebagai hadiah atas lomba menulis blog yang diadakan Oxfam. Selama dua bulan saya menggunakannya, sebelum akhirnya saya mengambil putusan untuk menjualnya. Alasan menjualnya sederhana, sebab saya jarang memakainya. Sebelum mendapatkan Galaxy Tab, saya telah memiliki Kindle Fire yang dibesut Amazon.

Dari sisi spesifikasi dan kecanggihan, Kindle jelas kalah dengan Galaxy yang dikeluarkan Samsung. Akan tetapi, Kindle memiliki sejarah serta menyimpan koleksi berbagai buku yang saya bawa dari luar negeri. Selama dua tahun di luar negeri, saya sering membeli buku dalam format kindle dari Amazon. Saya juga terbiasa membaca buku dalam format kindle sebab ada aplikasi khusus untuk mengecek semua makna kata dalam bahasa Inggris.

Apa boleh buat, Kindle itu lebih berharga buat saya ketimbang Galaxy Tab. Dengan sangat terpaksa, saya mengikhlaskan Galaxy Tab menemukan takdirnya dengan cara dilepas ke orang lain. Semoga ia lebih bermakna dan bermanfaat di tangan orang lain.

Selamat jalan Galaxy Tab.

2 komentar:

gitadine mengatakan...

Amazon Kindle itu bisa dipake di Indonesia nggak sih? Katanya agak susah ya untuk download buku ke Kindle di luar Amerika. Makanya saya justru lebih milih Tab sih. Di samping memang dipake buat social apps dan games (tipikal anak muda ya :P), saya install e-book reader yang sekarang udah nyimpen puluhan e-book di sana. Bacanya juga nyaman. :D

Yusran Darmawan mengatakan...

Hallo Gita. Saya memakai Kindle. sejauh ini tak ada masalah. kebanyakan buku yang saya beli di amrik disimpan dalam format kindle. saya juga nyimpan bbrp E-Book di situ. hanya saja, kapasitas penyimpanan Kindle sangat terbatas yakni cuma 5 GB.

tapi saya terlanjur nyaman pakai Kindle ketimbang Tab.

Posting Komentar