Berfoto bersama prajurit Keraton Yogyakarta. Sang prajurit merasa bangga dan senantiasa senyum-senyum sebab dirinya bagaikan artis yang menerima ajakan berfoto dari dua orang. Usai berfoto, ia minta agar fotonya dikirimkan ke Yogya biar diperlihatkan pada anak istrinya. Masalahnya, saya tidak mencatat nama dan alamatnya. So, what can i do?
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2009
(339)
-
▼
April
(27)
- Proposal Toyota dalam Huruf Kanji
- Makassar Demam Internet Gratis
- Menikam Sepi di Siang Bolong
- Prajurit Kesultanan Buton
- Prajurit Keraton Yogyakarta
- Betapa Bodohnya Elite Negeri Ini
- Problem Mahasiswa Pasca Antropologi UI
- Back to Makassar....
- Serunya Buku Terbaru JK Rowling!!!
- Nonton Film dan Jalan-Jalan
- Ironi Jusuf Kalla
- Jakarta, Here I Come....
- Majalah Bobo dan Teras-teras Ingatan
- Diary, Dumbledore, dan Riset Sosial Baru
- Dunia Persilatan Akademik
- Motor Baru, Langkah Panjang
- Kuliah Filsafat, Kuliah Inspiratif
- Orasi Kebudayaan Badko HMI
- Nonton Film Shinjuku Incident
- Tetap Merawat Blog Ini
- Memilih Tidak Mencoblos
- Bertemu Tiga Orang Jepang
- Portkey yang Membekukan Ingatan
- Modifikasi Blog agar Tidak Jenuh
- Dragon Ball yang Kurang Greget
- Empat Buku yang Saya Susun
- Selamat buat Dwi
-
▼
April
(27)
0 komentar:
Posting Komentar