Daur Ulang Ikrar


Tahun baru menjelang. Kalender diganti. Terompet memekik. Ini tubuh masih duduk di tempat yang sama. Tapi tidak dengan pikiran yang merindu pulang. Kadang daku malu dengan ikrar di malam tahun baru. Sebab setahun lalu juga menggumamkan ikrar yang sama. Sudah tiga tahun selalu menyebut ikrar yang sama.

Sementara tubuh ini kian menua. Tapi tidak dengan ikrar yang terus didaur ulang. Barangkali harus berhenti berikrar. Sudah saatnya berkata jujur tentang target-target yang tercatat di buku agenda. Sudah waktunya melongok ulang pada buku agenda yang penuh dengan catatan penjelajahan. Entahlah...

0 komentar:

Posting Komentar