SAYA tidak terlalu tertarik untuk ikut seleksi pegawai negeri sipil (PNS). Tapi, kelihatannya, saya tidak punya banyak pilihan. Ada begitu banyak orang yang peduli dan meminta saya untuk segera kembali ke daerah. Tak ada yang bisa saya lakukan selain mengikuti arus, kemudian setelah itu kembali ke rel obsesi dan hasrat saya. Kali ini, biarlah saya kembali ke daerah selama beberapa waktu, lalu merencanakan lagi hal lain. Mungkin ini jalan yang paling bagus.
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2009
(339)
-
▼
Desember
(26)
- Istana Pasir Gus Dur
- Daur Ulang Ikrar
- Suatu Hari di Tepi Telaga...
- Pesan Buku Lewat Situs
- Tafsir Ulang Lokalitas
- Ledakan Intelektual di Pulau Kecil
- Memilih Jadi Indiana Jones
- Refleksi tentang Prita
- Pesan Dale Carnegie
- Tampilan Baru
- Kebahagiaan adalah Udara yang Melingkupi
- Masjid Raksasa, Satu Jamaahnya
- Bulgo Books Rental
- Tak Perlu Jadi Orang Denmark untuk Bahagia
- Seleksi PNS dan Permainan Kuasa
- Biarlah Saya Ikut Arus...
- Nostalgia Demonstrasi
- Titip Koin buat Prita
- Bung...!!! Ayo Bikin Revolusi
- Dahaga yang Tak Terpuaskan
- Kondisi LSM yang Terseok-seok
- Nagabumi, Ilmu Silat, dan Ilmu Filsafat
- Berpesiar dengan Oasis of the Seas
- Lebih Suka Twilight Ketimbang New Moon
- Di Mana-Mana Politik...
- Nyaris Saja....
-
▼
Desember
(26)
0 komentar:
Posting Komentar