Supernova Edisi Bahasa Inggris

Supernova edisi english

SETELAH lama, akhirnya saya menemukan kembali karya Dewi Lestari berjudul Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Tapi, Supernova yang saya temukan adalah versi bahasa Inggris. Saya menemukannya di Alden Library, Athens, Ohio. Judul yang tertera hanya satu kata yakni Supernova, namun di halaman dalam terdapat judul tambahan yakni The Knight, the Princess, and the Falling Star. Bagaimana rasanya membuka Supernova dalam bahasa Inggris? Mohon maaf. Saya kehilangan 'rasanya.' Saya kehilangan getarnya.

Novel ini adalah novel pertama karya Dewi yang langsung menjadi best seller. Bahasanya manis serta renyah dikunyah, namun bisa membuat kita merenung selama beberapa hari. Dahulu, saat pertama membaca novel ini, saya suka mengulangi bagian-bagian yang rasa bahasanya indah tersebut. Saya meresapi gaya bahasanya, lalu sesekali membuat tulisan dengan gaya bahasa tersebut. Di masa ketika saya sedang mencari bentuk dan rumah kepenulisan, karya-karya Dewi Lestari hadir dan memberi warna baru.

Dalam edisi bahasa Inggris, novel ini diterjemahkan oleh Harry Aveling, seorang pakar sastra Indonesia, yang juga menjadi staf pengajar di Ohio Universiy at Athens. Saya tahu bahwa Aveling adalah seseorang yang amat memahami bahasa Indonesia, dan punya reputasi karena telah beberapa kali menterjemahkan sastra Indonesia. Tapi, entah kenapa, setelah saya membuka-buka novel ini, saya belum berkeinginan untuk membacanya dalam bahasa Inggris. Ada apakah gerangan? Saya kehilangan getar. Mengapa?

sampul edisi Indonesia
Ada beberapa alasan. Saya hanya menyebut beberapa saja. Pertama, gambar sampul berubah jauh dari aslinya. Dalam versi Indonesia, gambar sampulnya sangat kuat. Bisa mewakili jejaring konsep dan pemikiran yang disajikan secara sepotong-sepotong dalam novelnya. Sementara dalam versi bahasa Inggris, gambar sampulnya adalah bangau besar yang menginjak karang di samudera bergelombang, kemudian ada gambar bangau-bangau lain yang berenang di lautan biru. Di sampul bekanag terdapat keterangan kalau gambar ini diambil dari lukisan Lucia Hartini yang berjudul Caught in a Barrier of Sharp Rocks. Ada yang tahu apa makna lukisan ini dalam konteks Supernova?

Kedua, dalam versi bahasa Indonesia, ada puisi yang disematkan di lembar awal. Dalam versi bahasa Inggris, puisi itu tiba-tiba lenyap. Saya sendiri terheran-heran mengapa puisi itu tidak diterjemahkan. Mungkinkah karena Aveling khawatir terjadi reduksi makna yang menyebabkan makna itu mengabur. Entahlah. Padahal, puisi itu menjadi salah satu kekuatan buku sebab bisa menjadi gambaran yang melekat di benak. Jika Anda tidak tahu seperti apa puisi itu, saya kutipkan di bawah ini:

Engkaulah getar pertama 
yang meruntuhkan gerbang tak berhujungku 
mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama 
yang menyesatkan dahagaku 
dalam lautan cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari 
firdausku yang menyinari 
kata pertama di cakrawala aksara.

Kau hadir dengan dengan ketiadaan.
Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tak pasti.

Namun aku terus disini.
Mencintaimu.
Entah kenapa

Saya menyayangkan jika kalimat yang sedemikian indah bisa dihilangkan dalam edisi bahasa Inggris. Tapi mungkin, penerjemah punya alasan sendiri. Mungkin publik internasional tidak selalu siap dengan puisi -puisi yang amat romantis. Benarkah? Entahlah.

Demikian kesan saya saat memegang Supernova edisi bahasa Inggris. Saya masih menimbang-nimbang apakah lanjut membacanya atau tidak. Mungkin saya mesti membacanya. Sebab ada pepatah kuno yang mengatakan "Don't judge the book from the cover." 



0 komentar:

Posting Komentar