Generasi Baru Pembaca Media

statistik blog

TADINYA, saya hanya bermain-main di dunia blog. Namun, nampaknya saya harus menseriusi blog ini. Betapa tidak, jumlah kunjungan blog ini mencapai 700 orang dalam sehari. Sementara dalam sebulan, blog ini sudah dikunjungi sekitar 17.699 orang. Saya tak bisa membayangkan, dalam sebulan ada jumlah sebanyak itu yang membaca atau mungkin tanpa sengaja terjebak di dunia internet, hingga tiba-tiba masuk ke halaman blog saya. Bukankah itu luar biasa?

Sekarang ini adalah eranya internet. Di Amerika Serikat (AS), banyak surat kabar yang kemudian kehabisan napas dan tewas karena kehilangan pembaca. Dahulu, pemilik surat kabar dan majalah bisa jumawa sebab mengendalikan informasi. Sekarang tidak demikian. Semua orang lebih mudah mengakses informasi dari perangkat komunikasi. Semuanya bisa terkoneksi dan saling men-sharing ide-ide melalui kanal dunia maya.

Taipan media, Ruppert Murdoch, telah meramalkan bahwa eranya para editor, pemimpin redaksi, serta pengusaha media cetak akan segera berakhir. Sebab generasi baru pembaca media telah lahir. Mereka membutuhkan content yang bisa disebarkan kapanpun mereka menginginkannya, dengan perangkat yang mereka inginkan, dan sebanyak yang diinginkan. Kita hidup di era ketika isi media bisa direproduksi secepat kilat, dan dibaca secepat kilat, tanpa perlu menunggu-nunggu kebaikan hati para editor yang memutuskan apakah bersedia memuat tulisan kita ataukah tidak.

Tadinya, sayapun ikut berpikir sebagaimana orang kebanyakan. Dahulu, saya gelisah dan selalu ingin menulis di media massa. Sekarang tidak demikian. Ketika saya menulis apapun di dunia blog, tulisan itu bisa dibaca sampai lebih dari 700 orang dalam sehari. Saya pun mendapatkan atensi dari beberapa orang, yang sebelumnya tidak saya bayangkan, namun setia memantau perkembangan dan apa yang saya pikirkan. Mereka memperkaya gagasan dan memberikan umpan balik, sesuatu yang tidak begitu saya dapatkan ketika tulisan saya tampil di koran cetak.

Kemarin, saya menulis tentang kue panada. Ternyata, tulisan itu ditanggapi beberapa orang yang expert di bidangnya. Ada seorang peneliti di Leiden (Belanda), ada juga seorang sejarawan yang tinggal di Tokyo (Jepang), dan satu lagi seorang mahasiswa program doktor di Pittsburgh (Amerika Serikat). Mereka memperkaya data, sekaligus memberikan input berharga bagi pengembangan tulisan itu. Kepada mereka, saya mengucapkan banyak terimakasih. Semoga koneksi dan sharing di dunia maya terus memperkaya informasi, menumbuhkan kesadaran kita, hingga menjelma sebagai pohon pengetahuan yang kelak rantingnya akan menjangkau mega-mega realitas yang sesungguhnya. Semoga!


Athens, 16 Januari 2012


0 komentar:

Posting Komentar