BUTUH
tiga bulan buat saya untuk mendapatkan buku ini. Sejak mendengar buku ini akan
terbit dalam bahasa Indonesia, saya sudah memesannya. Selalu membahagiakan
membaca buku tentang pengalaman memfasilitasi. Sejak Roem Topatimasang menulis
buku Mengorganisir Rakyat, saya lama tak menemukan buku yang berkisah tentang
pengalaman memfasiltasi perubahan. Memang, ada beberapa buku yang dibuat oleh
akademisi. Tapi jujur, buku-buku itu terlampau teoritik dan tidak banyak
memberikan mutiara berharga tentang menemukan teori berdasarkan refleksi atas
pengalaman.
Saya
lama mendengar nama dua penulis buku ini, Nobuaki Wada dan Toyokazu Nakata.
Seorang kawan yang pernah mengikuti pelatihan fasilitasi yang diadakan JICA
kerap bercerita tentang pengalaman berharga saat difasilitasi oleh para penulis
buku ini. Sebelum memfasilitasi, penting bagi seseorang memahami kondisi sosial
budaya secara mendalam, dan tidak terjebak dengan cara berpikir ala sinterklas.
Buku
ini kian menarik karena bercerita pengalaman berinteraksi dengan masyarakat di
beberapa desa di beberapa negara, termasuk Indonesia. Sebagaimana halnya
pengalaman memfasilitasi, buku ini tak hendak menggurui, melainkan membuat
pembaca tiba-tiba menyadari sesuatu melalui kisah ataupun pengalaman
penulisnya. Baru membaca bahagian awal, saya menemukan banyak “wow” yang
membuat saya yakin kalau buku ini amat tepat untuk dibaca para fasilitator,
pelaku perubahan, peneliti pedesaan, mereka yang sering bertualang ke
desa-desa, dan mereka ingin melakukan sesuatu bersama masyarakatnya.
Buku ini
sukses membuat saya membaca ulang beberapa buku bernuansa etnografi yang saya
miliki. Buku ini serupa kepingan yang melengkapi beberapa bacaan lain. Saatnya membaca!
1 komentar:
jadi ingin membaca bukunya. terima kasih reviewnya, semangat membaca
Posting Komentar