Dari begitu banyak orang yang saya kenal di Jakarta, adinda Hazbullah adalah salah satu orang yang paling ikhlas.
Betapa tidak, saat dia sudah berkeluarga, rumahnya selalu menjadi tempat penampungan banyak orang. Di situ, selalu kumpul anak2 Makassar, anak HMI, anak Unhas, anak Bone, anak IAIN, bahkan orang2 yang tak punya rumah.
Jika Anda melakukannya saat kaya, itu mah biasa. Hasbullah menampung banyak orang justru saat dia tidak punya apa2, saat dia biasa2. Bahkan saat ini pun, ada beberapa teman yang masih “dipiara” olehnya. Itu keren.
Semasa kuliah hingga lulus, dia tipe aktivis yang suka mengorganisir. Dia punya spirit kolektif yang kuat. Dia juga tipe orang dengan adab yang baik. Dia selalu ramah pada semua orang. Dia dekat dengan banyak kalangan.
Saat dia sampaikan hasrat untuk maju KPU Sulsel, banyak orang turun tangan untuknya. Banyak orang rela pasang badan untuknya. Dia menjadi simbol kolektif kawan2nya. Ketika dia terpilih hingga jadi Ketua KPU sulsel, maka itu bukan hal mengejutkan.
Bagi saya, dia hanya menerima karma dari banyak hal baik yang dia berikan pada semesta. Sekali Anda memberi, maka semesta akan membalasnya dengan cara yang unik. Dan sekali Anda abai pada sekeliling, semesta juga akan membalasnya dengan cara yang kejam.
Sebelum maju jadi komisioner KPU, dia sudah mencoba banyak hal. Entah kenapa sering gagal. Rezekinya bukan di situ. Rupanya semesta menyiapkan satu skenario hebat untuknya, yakni menjadi Ketua KPU Sulsel.
Selamat Adinda Hasbullan. Selamat menjalankan amanah. Tetap jadi sosok yang rendah hati. Jangan bangga. Ini dunia ji. Lagian cuma lima tahun menjabat, setelah itu kita kembali menggelandang.
Jangan lupa untuk traktir kopi saat jumpa2 di Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar