Asuransi, Lumbung, dan Masyarakat Penuh Risiko

kartu askes Dwiagustriani
SATU misi telah tercapai yakni menguruskan kartu Asuransi Kesehatan (Askes) untuk Dwiagustriani. Tadi, kartu itu sudah kelar dan langsung bisa digunakan. Seiring dengan kelarnya kartu itu, satu kecemasan juga sudah teratasi. Jika kelak Dwi sakit, maka biaya pengobatan bisa segera teatasi berkat kartu Askes. Mudah-mudahan ketika si kecil lahir, sayapun bisa segera membuatkan kartu Askes untuknya.

Mengapa asuransi penting? Sosiolog Anthony Giddens pernah menjelaskan fenomena itu. Menurutnya, dikenakan manusia tidak bisa membaca masa depan, maka butuh sesuatu yang bisa mengatasi keadaan darurat. Kata Giddens, asuransi muncul dikarenakan kesadaran kita akan masa depan yang penuh ketidakpastian serta risiko yang setiap saat bisa dihadapi. Seorang karyawan berhadapan dnegan risiko semisal sakit atau terluka, maka asuransi akan menjadi obat mujarab untuk mengatasi segala risiko.

Pada masyarakat tradisional, konsep asuransi sudah muncul. Itu bisa dilihat dari konsep lumbung pada beberapa masyarakat agraris. Mereka sengaja membuat lumbung dan meletakkan bahan makanan demi berjaga-jaga jika kelak akan masuk musim paceklik di mana panen gagal atau situasi tiada hujan selama beberapa bulan. Dalam situasi seperti ini, sebuah lumbung akan sangat berharga untuk mengatasi krisis pangan di satu komunitas. Lumbung serupa asuransi bagi masyarakat modern.

Belajar pada konsep lumbung, manusia modern punya asuransi sebagai untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Asuransi di sini bukan hanya menyangkut kematian, namun juga untuk kesehatan, biaya pendidikan, ataupun biaya lainnya. Asuransi menjaminkan sesuatu; bahwa dalam situasi yang serba tidak pasti itu, manusia punya harapan untuk mengatasinya melalui apa yang dimiliki. Demikian pula dengan Dwi. Dalam situasi sakit, ia bisa lega karena punya kartu Askes. Iya khan?

lumbung padi di NTB

0 komentar:

Posting Komentar