Dia yang Memuliakan Tanaman


Banyak orang mengaku pencinta lingkungan, tetapi saat bertemu lingkungan, ekspresinya biasa saja. Namun Oday Kadariyah berbeda. Saat melihat tanaman, apalagi tanaman obat, dirinya sontak kegirangan. Wajahnya memancarkan bahagia.

Di Ciwidey, Bandung, ibu berusia 67 tahun itu mengajak saya mengunjungi bukit lokasi Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam yang dia kelola. Dia mengajak saya memasuki herbarium serta green house untuk melihat tanaman-tanaman obat.

Dia menyapa tanaman-tanaman. “Hallo, apa kabar? Senang lihat kamu sehat dan subur,” katanya sembari mencium daun tanaman. Dia hirup aromanya sembari matanya tertutup. Dia resapi semua bau, lalu sejurus kemudian, dia tersenyum. Dia belai dan sentuh tanaman itu. Rona gembira dan bahagia memancar di wajahnya.

Saya jarang menemukan ekspresi seperti ini. Dia melihat tanaman seperti manusia, bukan komoditas. Tanaman dilihatnya sebagai entitas biologis. Tanaman punya jiwa, punya nyawa, sebagaimana manusia.

Mungkin ini yang menjelaskan mengapa tanaman bisa mengeluarkan semua saripati terbaik untuk Ibu Oday. Beberapa tahun silam, dia terkena kanker serviks ganas. Dokter sudah angkat tangan. Saking banyaknya, obat-obatan berbahan kimia sudah tidak bisa lagi masuk di tubuh Oday. 




Saat itu, suami Oday bertemu seorang kerabat dari Sumatera yang memberikan tanaman bawang dayak (eleutherine bulbosa). Suaminya merebus bawang dayak itu, kemudian meminta Oday meminum airnya. Di situlah, keajaiban terjadi. Perlahan dia membaik.

Momen sembuh dari sakit itu jadi titik balik dalam hidupnya. Dia mencintai semua tanaman obat lalu perlahan menanam. Kini, di Ciwidey, dia punya satu bukit seluas 21 hektar yang kini ditumbuhi 900 varietas tanaman obat. Oday pun membantu banyak orang untuk sembuh. Dia mendapat Kalpataru sebagai penyelamat lingkungan.

Cinta telah merekatkan Oday dengan semua tanaman. Berkat cinta pula, tanaman memberikan keajaiban berupa mukjizat kesembuhan. Tanaman menjadi penyembuh, penyedia pangan, penyedia oksigen, dan penyedia semua ekosistem yang membuat Oday lebih bahagia.

Saya pun bahagia bertemu Oday. Saat meninggalkan kebun itu, dia memberi hadiah tanaman obat yang sudah diolah jadi ramuan. Dia memberikan satu botol berisi cairan warna gelap yang disebutnya Super-Imun. “Ini adalah saripati tumbuhan. Sudah ada beberapa orang terkena Covid minum ramuan ini. Semuanya sembuh,” katanya.

Saya pun berbinar bahagia.



0 komentar:

Posting Komentar