Dua Pesan Lebaran




Lebaran tahun ini, saya membuat dua pesan di media sosial, dalam hal ini Facebook. Keduanya diniatkan sebagai sebentuk sapaan, sekaligus candaan kepada para sahabat. Silakan menyimak.

Pesan Pertama

Mama: "Kami minta maaf atas semua kesalahan yang terstruktur, sistematis, dan massif, termasuk salah input dan kecurangan. Maafkan jika ada real count tindakan yang tidak tepat di hati."

Ayah: "Apa yang dikatakan istri saya itu tidak patut. Tidak elok menyindir di tengah situasi terbelah. Idul fitri harusnya merangkul, bukan memukul. Saatnya kita rekonsiliasi, bukan mengoyak luka anak bangsa."

Pesan Kedua

Semua orang menulis permohonan maaf dan Selamat Idul Fitri dengan kata2 yang amat indah. Sebagai pujangga medsos, saya kehilangan kata. Semua stok kalimat bagus berisikan doa sudah dikopas ke mana2. 

Tahun lalu, saya mengalami fenomena "senjata makan tuan." ucapan selamat lebaran yang saya buat di beberapa grup telah beredar ke mana2, dalam banyak nama, bahkan terkirim kembali ke saya pakai nama orang lain.

Tapi tak apa. Dengan cara itu kita memuliakan Idul Fitri. Dengan kalimat indah itu, kita merayu Sang Pencipta agar selalu melimpahkan rezeki dan kebaikan bagi kita dan semesta.

Tahun ini, saya kehabisan kata indah. Semuanya sudah diserap para sahabat. Biarlah saya ucapkan kalimat itu dalam format paling sederhana: "Selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir dan batin."

Semoga semesta selalu damai dalam ruang dan canda. Semoga semua kata indah menjadi mantra yang menyihir dunia menjadi lebih baik, lebih manusiawi, lebih membahagiakan.

Yusran Darmawan & keluarga

0 komentar:

Posting Komentar