Saat Laptop Ngadat



DI saat laptop yang tengah dipakai bekerja ngadat, di situlah saya merasa benar-benar mati gaya. Saya membayangkan dua draft yang belum kelar, laporan riset yang masih mentah dan harus diselesaikan agar dananya cair, serta beberapa kerja2 profesional lain yang belum tuntas.

Di kota sekecil ini, tak banyak orang yang paham bagaimana mempreteli laptop jenis macbook pro. Saya kehilangan rutinitas mengisi lembaran di laptop hingga lelah mendera. Kini, saya hanya bisa termangu sembari berharap ada keajaiban.

Mungkin, saya harus segera kembali ke gaya lama. Saya mulai membawa-bawa notes dan pulpen. Ide-ide yang lewat harus segera dijerat dan dijejalkan dalam kata. Tapi persoalan tak sesederhana itu. Tak mencoret-coret di buku dalam waktu lama, tangan saya mudah lelah. Kecepatan mencoret saya masih kalah jauh dari kecepatan sentuhan ujung jemari saat mengetik di laptop.


Ah, semoga mati gaya ini segera berlalu. Daripada pusing, mending saya sruput kopi hitam yang nyaris dingin ini. Srruupp..!

0 komentar:

Posting Komentar