Selalu saja ada sisi positif dari ajang
pemilihan umum (pemilu). Setidaknya bagi para caleg yang akan bertarung. Jelang
pemilihan, tiba-tiba saja mereka jadi lebih banyak tersenyum, lebih ramah
kepada semua orang. Mereka tiba-tiba mendadak baik serta mendadak rajin
memberikan pertolongan.
Di sekitar rumahku, para caleg itu
tiba-tiba saja rajin berkunjung. Seorang ibu, yang dahulu tak pernah senyum dan
menyapa, tiba-tiba saja menjadi sangat baik. Ia berkunjung ke rumah, menanyakanku
dan saudara-saudara lainnya. Ia juga mengajak ibuku berbincang-bincang. Padahal,
sebelumnya ia tak pernah menginjakkan kaki ke rumah kami.
Seringkali ada keheranan yang muncul, mengapa
banyak orang mendadak baik? Aku justru amat menyenanginya. Beberapa
urusanku jadi lebih dimudahkan. Malah, beberapa kali aku ditraktir. Seminggu
ini hampir setiap hari aku mendapatkan ikan bakar secara gratis. Entah kenapa,
setiap kali aku hendak membeli ikan bakar, selalu saja bertemu seorang caleg.
Makanya, setiap kali ke tempat pembelian
ikan bakar, aku berdoa agar bertemu seorang caleg. Tiga hari lalu, aku menunda
membeli ikan karena sang caleg belum datang. Di setiap hari, aku bertemu caleg
berbeda. Mereka sama baiknya sebab sama-sama membayarkan semua ikan bakar,
cumi-cumi, serta udang yang kubeli. Asyik khan?
Kadang kupikir, momen Pemilu ternyata
punya power yang lebih besar dari
para ustad di kampungku. Betapa tidak, selama bertahun-tahun para ustad rajin
menghimbau semua orang untuk berbuat baik dan tersenyum kepada semua orang.
Hasilnya nihil. Sementara Pemilu, tak pernah menghimbau. Seiring kedatangannya,
banyak yang berubah jadi orang baik, rajin tersenyum, dan sukses membuat mereka menyumbang banyak karpet ke masjid-masjid. Pemilu sukses mengubah mereka jadi orang baik.
Setiap kali menerima bertemu orang-orang
mendadak baik itu, aku selalu berharap dalam hati. Semoga saja Pemilu ini bisa
dilaksanakan setiap bulan. Sebab Pemilu ini jelas-jelas membawa kebaikan bagi
warga kampung, membuat insyaf banyak orang, serta memberikan manfaat bagi
banyak orang seperti diriku. Bisakah?
2 komentar:
ada udang didalam piring ... :)
kentara sekali pamrihnya itu caleg.... hahahaha... tidak punya strategi lain.. bisa disimpulkan sangat sidikit pemahaman ttg politiknya...
Posting Komentar