Pertemuan dengan Herman Kwok



PADA mulanya kami berbalas pesan serta janjian untuk ketemu. Lelaki itu, Herman Kwok, menghubungiku melalui twitter. Ia membaca blogku, kemudian berinisiatif untuk mngajak ketemuan. Setelah lebih sebulan, kami akhirnya bisa bertemu di Pizza Hut, yang terletak di Mal Kalibata, tak jauh dari tempatku menginap.

Kami hanya berbincang beberapa jam. Kami saling berbagi pengetahuan. Kepadanya, kukisahkan tentang budaya serta legenda alam Sulawesi. Juga kuceritakan tentang pengalaman melihat berbagai tradisi yang masih hidup dan berdenyut di masyarakat.

Dirinya bercerita tentang dunianya sebagai chief executive officer (CEO) sebuah perusahaan yang bergerak di dunia maya. Ia menelusuri dunia digital demi untuk melihat beberapa peluang bisnis di situ. Ia membuka mataku bahwa ada banyak peluang di dunia digital yang selama ini terabaikan atau tidak kulihat. Ia memang inspiratif dan mengajakku melihat persoalan dengan cara berbeda.

Ada banyak orang yang bermain-main di dunia maya. Tapi hanya sedikit orang yang bisa melihat peluang profit di dunia itu. Banyak di antaranya adalah para pengelana yang senang berbagi pengalaman, atau berbagi curhat, tanpa memaksimalkannya sebagai peluang bisnis.

Aku adalah satu dari sekian banyak orang yang berseliweran itu dengan  tujuan just for fun. Di dunia maya, aku hanya berpikir untuk berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, serta belajar banyak. Makanya, kuniatkan blog sebagai catatan perjalanan yang merekam dinamika dan pengalaman, sekaligus kedewasaan cara berpikirku. Sejak awal kuyakini bahwa pengetahuan itu gratis. Semua orang berhak untuk mengakses pengetahuan. Dengan cara berbagi pengetahuan, maka seseorang memiliki kesempatan untuk menyebarkan pengetahuan, sekaligus menjaga api pengetahuan itu dalam dirinya.

Dialog dengan Herman membuat mataku melihat peluang. Mungkin akan sangat membahagiakan ketika wara-wiri atau keluyuran di dunia maya itu bisa menjadi sumber penghidupan. Alangkah nikmatnya jika hobi untuk menyapa orang di dunia maya bisa dikonversi ke dalam dunia nyata melalui sejumlah finansial yang bisa menopang kehidupan.

Herman mengajukan saran untuk menjadi spesialis yang khusus membedah satu topik di dunia maya. Jika senang kuliner, maka bisa menulis blog khusus tentang kuliner. Demikian pula jika minat teknologi, maka sebaiknya membuat blog khusus tentang teknologi.

Saran ini sudah sering kudengar dari para blogger kenamaan. Namun, aku belum berniat mengikutinya. Bagiku, blog yang baik adalah blog yang berisikan perjalanan seseorang yang tidak saja memuat visi serta gagasan, namun juga pahit manis dan asam getir kehidupan. Sebuah blog memang harus personal demi menjaga atensi audiens serta kedekatan emosi yang kemudian melahirkan pertautan dengan pembacanya. Blog adalah soal bagaimana me-maintenance hubungan emosional yang mengajak pembacanya untuk menelusuri samudera serta topan badai kehidupan seseorang, dan di saat tertentu, bisa mengajak pembacanya mengunjungi surga-surga bahagia pengalaman seseorang. Bagiku, blog yang baik adalah blog yang intim dengan pembacanya.

Di satu sisi, Herman benar. Para pebisnis besar akan melirik blog yang spesialis atau khusus. Namun, ngeblog dengan tujuan bisnis ini seringkali ibarat Icarus yang terbang menjangkau matahari dan meleleh di perjalanan. Meletakkan tujuan materi di awal ngeblog bisa membuat seseorang jadi kehilangan indahnya ngeblog, serta pengalaman berbagi pengetahuan dnegan pembaca yang bisa meliputi banyak aspek. Indahnya berbagi itu tak bisa ditakar dengan pencapaian finansial. Keindahan berbagi serta kebahagiaan menerima respons pembaca adalah dua hal yang menyuburkan semangat ngeblog, yang tak bisa dinilai dengan materi.

Pada akhirnya, blog ini diniatkan untuk berbagi. Meskipun, aku tetap akan menulis sesuai tema, jika ada yang menghendaki dan bersedia membayar lebih. Dengan cara berbagi pengetahuan, aku bisa menjalin kedekatan serta interaksi yang jauh lebih luas. Dengan cara itu, aku bisa sedikit menghangatkan api pengetahuan di dada ini.

Mimpiku hanya satu. Aku ingin menulis sesuatu yang bisa menggerakkan seseorang. Memang tak mudah. Tapi keinginan tak bisa dibentengi. Ia akan selalu mencari jalannya untuk mengalir.


Baubau, 24 Oktober 2013

NB

Sepulang dari pertemuan itu, aku lalu mengecek siapa beliau. Ternyata beliau adalah salah satu orang penting dan menginspirasi di dunia digital. Sungguh beruntung bisa bertemu dirinya.

2 komentar:

teguhalkhawarizmi mengatakan...

Perspektif yang menarik, Bung Yusran. Ada banyak blogger yg sejak semula memang berniat mencari sejumlah materi, tapi saya lbh memilih mengikuti perspektif Anda. Dan jujur saja, saya masih harus belajar dr Anda.

Salam..

intanohana mengatakan...

Speechless.
Bnr bgt sih mas kalo udah ngeletakin tujuan materi di awal tulisan, kadang tulisannya bisa ga nyampe ke hati pembaca.
Sepertinya memang semakin mulia tujuan menulis, semakin disempurnakan tulisan itu.
Skrg aja mas Yusran udah bikin tulisan yg menggerakkan orang. Semoga keinginan mas Yusran tercapai dgn luarbiasa nantinya :)

Posting Komentar