Sekuntum Ceria yang Mekar di Musim Semi



MUSIM semi kembali hadir. Musim ini membawa semangat baru bagi semesta. Jika sebelumnya tnah-tanah diselimuti salju, pohon-pohon tak berdaun yang membeku sepanjang hari, serta binatang yang bersembunyi di liang-liang demi menahan dingin, kini semuanya menjadi ceria. Salju mencair. Serta pohon-pohon mengeluarkan tunas, lalu kuncup-kuncup bunga bermekaran.

Saya selalu menikmati musim semi. Andaikan setiap hari adalah semi, maka betapa bahagianya melihat bunga-bunga bermekaran, pohon-pohon yang daunnya adalah bunga, serta matahari terik dan daun-daun hijau. Semi memang membawa keceriaan. Semi menjadi lambang dari semangat untuk menghadapi hari-hari yang baru. Semi seakan memberikan pengharapan; bahwa di balik dingin yang membekukan, akan datang musim yang penuh keceriaan. Itulah semi.

Semi kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, saya bersiap-siap untuk menatap petualangan baru. Tak lama lagi saya akan kembali ke tanah air. Saya akan siap-siap membuka lembaran episode serta penjelajahan baru. Saya memelihara semangat yang meluap-luap. Saya paham bahwa dua tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk sekadar memelihara kenangan atas tanah yang jauh. Kini adalah waktunya. Untuk itu, saya tak sabar menjejakkan kaki di tanah yang menjadi saksi atas perjalanan saya di banyak inchi kehidupan.

Semoga semuanya akan lebih indah, sebagaimana indahnya bunga-bunga di musim semi.








5 komentar:

Taruhan bola mengatakan...

sumpah keren banget bunganya gan,,, mantapp gan,,,

mumox mengatakan...

selamat datang di tanah yang tiap hari musim semi, tanah air Indonesia

Anonim mengatakan...

selesai tepat waktu nich selanjutnya berlabuh di mana nich ?

Yusran Darmawan mengatakan...

palingan pulkam dan jadi nelayan.

agen taruhan judi online mengatakan...

journey never stop bang yusran darmawan :) lanjut ke tempat yang lebih indah lagi.

Posting Komentar