Lelaki yang Memahami Tumbuhan



Di Athens, Ohio, saya mengenali pria ini sebab sering berada di sekitar kampus. Namanya tidak seberapa saya ingat, akan tetapi beliau saya kenali karena sering bermain music di tepi-tepi jalan, sangat ramah dan suka tersenyum. Beberapa hari silam, saya lama berbincang dengannya. Tahulah saya kalau beliau seorang florist atau naturalist yang sangat mencintai lingkungan.

Ia mengantar saya dan beberapa orang teman untuk mengelilingi kampus. Ia lalu menjelaskan jenis-jenis tumbuhan yang ada serta makna dan khasiat tumbuhan tersebut. Pengetahuannya luas sebab ia bisa mengaitkan tumbuhan itu dengan legenda atau cerita rakyat. Ia memahami sejarah lokal serta tradisi bangsa Indian di sekitar Ohio, serta pengetahuan bangsa Indian akan tumbuhan.

Ia bersahabat dnegan tumbuhan serta alam semesta. Ia menyebut tetumbuhan sebagai anak-anak semesta yang ditumbuhkan oleh bumi. Dan sebagaimana halnya tumbuhan, manusia pun adalah anak semesta. Sayangnya, manusia sering arogan dan memandang diri lebih unggul dari tumbuhan tersebut. Padahal, manusia dan tumbuhan punya derajat sama. Semuanya sama-sama anak semesta yang semestinya mencintai semesta.

Sahabat ini mengantarkan saya pada pahaman bangsa Indian tentang tumbuhan. Ia amat mencintai pengetahuan lokal. Mungkin, kecintaan pada pengetahuan lokal itulah yang membuatnya tak ingin belajar pengetahuan modern di kampus. Meski sering di sekitar kampus, ia bukanlah mahasiswa. Ia menyenangi atmosfer sekitar kampus sebab suasananya sangat internasional serta menjadi tempat pertemuan berbagai mahasiswa internasional. Kepada mahasiswa internasional itu, ia menawarkan persahabatan serta pertemanan, juga keikhlasan untuk berbagi pengetahuan.

Minggu lalu, ia mengajarkan saya tentang pengetahuan akan tumbuhan. Sayangnya, saya belum pernah mengajarkan apapun kepadanya. Padahal ingin sekali saya ceritakan padanya tentang negeri saya yang dahulu diremuk oleh kolonialisme, namun kemudian bangkit, dan hingga kini masih berjuang untuk lepas dari belenggu keterbelakangan.

Kelak, pada saatnya, saya akan menceritakan tentang negeri-negeri yang jauh dan belum pernah disaksikannya.


0 komentar:

Posting Komentar