saat Ara belajar menulis |
SEORANG
sahabat berkeluh-kesah. Ia telah berkeliling banyak tempat. Ia telah menjalani
banyak petualangan di beberapa kota eksotik, namun tak satupun catatan yang
pernah dituliskannya. Ia masih ingat apa yang terjadi, namun ingatannya amat
pendek untuk mengingat detail-detail peristiwa ketika dirinya berkunjung ke
tempat tersebut.
Seorang
sahabat lain juga bercerita hal yang sama. Ia tinggal di satu pulau kecil.
Hidupnya unik sebab tinggal bersama nelayan dan masyarakat yang bertani rumput
laut. Setiap hari, ia mengalami hal-hal yang menakjubkan. Ketika suatu hari, ia
melihat catatan para peneliti yang melukiskan masyarakat nelayan. Ia tiba-tiba
menyesal sebab tidak pernah mencatat pengalamannya.
Banyak
di antara kita yang mengabaikan pentingnya menyimpan catatan. Padahal,
catatan-catatan itu akan sangat berguna demi menjaga ingatan serta kenangan
kita atas sesuatu. Catatan tentang pikiran dan pengalaman adalah cermin besar
yang membuat kita mengenali diri kita, dan memahami apa yang terjadi di waktu
yang telah lewat.
Mungkin
ada yang malu menuliskan kisah dirinya. Mungkin ada di antara kita yang
berpikir bahwa pengalamannya tak menarik. Semua anggapan itu salah besar. Semua
orang punya pengalaman berbeda, unik, serta menarik untuk dituliskan. Semua
orang punya kehidupan dan dinamika sendiri yang membuatnya menarik.
Ibarat
sebuah masakan, bumbu yang paling membuat tulisan nikmat adalah perspektif atau
sudut pandang. Dikarenakan semua manusia unik dan semua manusia ingin tahu apa
yang dipikirkan orang lain, maka tulisan yang reflektif dan bercerita
pengalaman akan selalu menarik.
Memang,
setiap orang boleh punya defenisi berbeda tentang apa yang menarik dan tidak
menarik. Bagi saya, apa yang menarik adalah cerita tentang sisi-sisi lain yang
kemudian membuat seseorang melihat sesuatu. Anda tak perlu memaksa diri untuk
unik. Cukup tuliskan sesuatu secara apa adanya. Lakukan secara kontinyu dan
konsisten. Yakinlah, dalam waktu beberapa tahun, tulisan itu akan sangat
bermakna. Minimal, tulisan itu bisa memberikan inspirasi bagi tulisan-tulisan
berikutnya.
Bagaimanakah
membuat tulisan inspiratif? Mudah. Lihat sesuatu dari sisi positif. Temukan
pelajaran berharga dari setia pengalaman. Petiklah buah di setiap pohon
kejadian. Lalu hamparkan semua refleksi itu dengan harapan agar menjadi
plajaran bagi banyak orang. Tak perlu menggurui. Lakukan saja dengan niat untuk
berbagi dan kelak orang lain juga bisa ikut merasakan degup jantung serta
tetes-tetes air inspirasi di balik semua pengalaman kita.
Mudah
khan?
4 komentar:
Ara lucu sekali dirimu, menulislah nak, kelak yang kau tulis akan menceritakan padamu...
pesannya ke ara akan sy sampaikan. hehehe
Waww :)
Assalamualaikum Mas Yusran. Secara pribadi saya angkat topi untuk konsistensinya dalam menulis, dan memang kadang saya sendiri mengakui bahwa apa iya cerita hidup saya menarik, sehingga muncul rasa sungkan untuk menuliskan banyak pengalaman yang sudah saya alami. Tapi blogger tipe Mas Yusran ini memberi inspirasi tersendiri bagi saya dan mungkin blogger lainnnya untuk tetap maju saja menulis. :D
Posting Komentar