Shahrukh Khan Asal Makassar

bermain-main 

MAHASISWA India di kampung Athens, Ohio, merayakan Holi. Mereka menggelar Holi Festival demi melestarikan tradisi di negeri moyangnya. Mereka mengundang mahasiswa internasional untuk ikut meramaikan ritual yang identik dengan warna-warni ini. Mereka juga mengundang mahasiswa untuk tampil menari. Tiba-tiba, seorang sahabat asal Indonesia menjadi pihak paling sumringah dengan perayaan ini. Ia ingin tampil ala Shahrukh Khan. Tapi saya yakin mahasiswa India tidak akan mengizinkannya tampil. Iyalah. Ini kan acara mereka! Berhasilkan kawan itu menari?

Di India, atau di negara di mana masyarakat India tersebar, Holi dirayakan dengan cara menebar tepung berwarna-warni. Ritual ini bernuansa religius, namun makna sosialnya sangat kental. Dalam kehidupan sehari-hari, ritual ini berfungsi untuk menghilangkan kasta, termasuk gender, usia, serta status social. Melalui ritual melemparkan tepung itu, masyarakat merasakan kegembiraan bersama, lalu sama-sama lebur ke dalam satu kesatuan. 

Ritual ini juga menjadi penanda atas berakhirnya musim gugur serta awal musim semi. Saya sendiri kadang bertanya-tanya, apakah India adalah negara empat musim sehingga mengenal istilah musim semi atau musim gugur? Jika mereka mengenal istilah musim semi, maka tentunya mereka memperlakukan musim semi sebagaimana masyarakat Amerika, yang melihatnya sebagai awal kebangkitan (resurrection). Setelah alam berhibernasi selama musim dingin, maka alam bangkit kembali di musim semi. Semua bergembira. Semua merayakannya. 

tarian India di panggung
usai disiram tepung
bersama Aarti "Rani Mukherjee" Arora

Hari itu, bertempat di Carriage Hill, mahasiswa India di Athens saling melemparkan tepung berwarna-warni. Sepintas, Nampak kalau mereka saling mengotori diri teman-temannya. Tapi jika ditilik dengan seksama, mereka sedang merayakan kegembiraan. Mereka seolah hendak menegaskan bahwa kegembiraan dan keriangan bukan cuma milik anak kecil. Batas-batas dan segregasi social dihilangkan demi membangkitkan solidaritas bersama. 

Pada titik ini, ritual Holi Festival bisa membawa energi positif bagi masyarakat. Selain saling menaburkan tepung warna-warni, mahasiswa India juga menggelar malam seni yang menampilkan tarian serta lagu. Mereka ingin menampilkan kesenian India dari berbagai daerah yang beragam. Sayangnya, yang Nampak di situ adalah keseragaman. Serasa melihat film Bollywood yang kemudian ditampilkan di atas panggung. Tapi, saya cukup menikmati pertunjukan yang meriah itu, meskipun tiba-tiba seorang sahabat menaburi saya dengan tepung warna-warni. 

Yang paling saya senangi di acara itu adalah pertemuan dengan banyak sahabat asal India. Di jajaran mahasiswa internasional, mahasiswa asal India menempati jumlah terbanyak kedua setelah mahasiswa asal Cina. Mereka amat cerdas dan tekun belajar, sehingga wajar saja jika mereka berhasil mendapatkan prestasi terbaik. Mungkin ini ditopang kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik, sebab bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar saat mereka di sekolah. Lewat itu, mereka bisa menggapai dunia. 

Kecerdasan dalam hal sains, tidak selalu berbanding lurus dnegan kemampuan seni. Jika saya melihat pementasan itu, maka sebaiknya mahasiswa India itu belajar banyak pada mahasiswa Indonesia. Pementasan mereka agak monoton. Yang ditampilkan hanya tarian saja. Meskipun mereka menyebut tarian itu dari tempat berbeda di India, namun saya melihatnya sama saja. Saya tiba-tiba melihat seakan ada satu identitas tunggal atas India. 

Lagi menikmati hidangan, tiba-tiba saya mendengar musik film Kuch Kuch Hota Hai. Suara penyanyinya juga keren. Apakah mahasiswa India berhasil mendatangkan Shahrukh Khan? Kayaknya tidak. Ketika melihat ke panggung, saya terkejut. Ternyata yang sedang menyanyi dengan suara mirip Shahrukh Khan itu adalah mahasiswa asal Makassar, Indonesia, yang sebelumnya saya ragu bakal dapat izin ataukah tidak. Penampilannya memukau. Bagaimanakah prosesnya sehingga ia mendapat izin tampil? Mudah-mudahan bisa dibahas pada tulisan lainnya.


Athens, 5 April 2012



0 komentar:

Posting Komentar