Lima Jam di Bandara Hasanuddin

JIKA suatu saat Anda hendak bepergian, sebaiknya jangan gunakan pesawat Batavia Air. Jangan sampai Anda punya pengalaman buruk seperti saya. Pesawatnya delay selama lebih lima jam, dan tidak ada pemberitahuan yang jelas mengapa pesawat itu terlambat datang.

bandara sultan hasanuddin
Hari ini saya menumpang pesawat Batavia Air, yang berangkat dari Makassar ke Jakarta. Mestinya pesawat berangkat pukul 12.00 siang. Saya terburu-buru menuju Bandara Hasanuddin. Hingga jam 1, tak ada juga kabar berita. Tak ada satpun petugas Batavia Air di ruang tunggu bandara. Nanti pukul 13.30 baru muncul seorang petugas.Semua penumpang lalu mengerubungi petugas itu dan  marah-marah. Kata petugas itu, pesawat akan datang jam 4 sore karena pecah ban di Sorong. Semua penumpang langsung mendongkol dan marah-marah.

Banyak penumpang yang stres, khususnya yang transit. Banyak juga yang marah-marah karena terlanjur membeli tiket untuk ke tempat lain dari Jakarta. Andaikan pesawatnya sama-sama Batavia, maka tak ada masalah sebab bisa dicarikan solusi. Tapi banyak yang membeli pesawat maskapai lain. jelaslah mereka stres berat gara-gara hal itu.

Saya sendiri ikut mendongkol. Tapi saya tidak tahu hendak berbuat apa. terpaksa saya menunggu di bandara seharian penuh. Pesawat akhirnya berangkat jam 5 sore. Mestinya saya tiba siang di Jakarta. ternyata saya masuk di malam hari. Yah, apa boleh buat. Mungkin inilah penyakit maskapai penerbangan di negeri ini.

Mestinya, karyawan Batavia Air bisa menjadi pelayan yang baik bagi para penumpang. ia mesti menenangkan semuanya, lalu meminta maaf. Ia mesti mendengarkan keluhan semua penumpang, kemudian mencarikan solusi sama-sama. Mereka harus melayani, sebab itulah yang diminta para penumpang atas biaya yang sudah mereka keluarkan. mereka harus berani tampil ke depan. Jangan cuma menyuruh seorang staf yang bukan penentu kebijakan demi menghadapi emosi para penumpang.(*)

0 komentar:

Posting Komentar