Menjaga Api Menulis

SAYA kira belum terlambat untuk bicara pengharapan di tahun 2010. Di tahun ini saya ingin memperbanyak tulisan. Apalagi, tahun ini saya akan mengambil keputusan berat untuk meninggalkan Makassar, yang selama kurang lebih 10 tahun menjadi tempat hidup dan melewati hari. Saya ingin melewatkan hidup di kampung, sebuah tempat yang bagaikan mata air terus mengalirkan kebahagiaan.

Untuk itu, saya tidak ingin punah begitu saja, sebagaimana pernah dialami para sahabat yang meninggalkan Makassar. Justru saya tetap ingin meramaikan Makassar melalui tulisan. Saya ingin kembali meramaikan tulisan di media massa baik lokal maupun nasional. Saya ingin tetap mencatatkan jejak perenungan saya dan semoga bisa mengguratkan sesuatu bagi yang membacanya. Saya ingin menempati posisi khusus dalam barisan mereka yang menginspirasi dan meramaikan dinamika wacana di kota ini.

Saya memilih pengharapan yang sederhana, namun betapa tak mudahnya mewujudkan pengharapan tersebut. Menulis bukan cuma soal skill, tapi juga tradisi dan kedisiplinan. Menulis butuh konsistensi dan latihan secara kontinyu demi tetap bisa menjaga api hasrat menulis. Saya ingin tetap menghangatkan api itu. Itulah pengharapan saya.(*)

0 komentar:

Posting Komentar