Teknologi yang Memutus Jarak Sosial

TEKNOLOGI telah memutus jarak sosial. Teknologi telah mengobrak-abrik batasan mana wilayah privat dan mana wilayah publik. Teknologi menyelusup hingga ruang pribadi seperti kamar tidur seseorang. Jika ingin mengetahui kabar seseorang, kita cukup kirim sms, tanpa harus menemui banyak rintangan sebagaimana yang dijalani seseorang beberapa tahun yang lalu.

Dulunya, untuk menemui seorang gadis ada banyak pintu yang harus dilewati. Mulai dari mencari alamat rumahnya, memasuki kompelksnya, mengetuk pagar, menghadapi anjing yang menyalak, hingga bertemu dulu keluarga. Jika ayahnya galak, maka siap-siaplah untuk dimarahi atau ditatap dengan tatapan laksana tatapan seorang kriminal. Begitu banyak rintangan yang ditemui jika hendak menemui seorang gadis pujaan hati. Ini belum termasuk bagaimana kita merumuskan metodologi untuk menyatakan cinta. Apakah lewat puisi, lagu, ataukah pertanyaan langsung.

Kini, cukup kirimkan sms, maka pesan anda bisa langsung sampai ke kamar pribadi sang gadis, tanpa harus disensor dulu oleh orang tuanya. Orang tua mungkin mengira saat itu anda telah tidur ketika mengunci kamar di malam hari, padahal saat itu anda sedang berselancar di dunia maya, mengaktifkan facebook, menemui banyak orang, saling sapa, dan –boleh jadi—saling memaki lewat beragai situs pertemanan.

Teknologi membuat anda merayakan kemerdekaan dari berbagai jarak sosial. Berbahagialah memasuki dunia baru yang merdeka dari kungkungan nilai-nilai dunia sosial. Berbahagialah merayakan peran orang tua yang kian mengikis. Jika dulunya masih bisa pasang tampang bengis, dan bisa menghardik. Namun tak berdaya menghalangi semua pesan yang masuk langsung ke kamar tidur seseorang.(*)



0 komentar:

Posting Komentar