BEBERAPA hari mendatang, Disney akan merilis film animasi terbaru berjudul Moana. Film ini mengisahkan petualangan seorang anak perempuan di Kepulauan Pasifik, yang lokasinya tak jauh dari Indonesia. Film ini diperkirakan akan meraup banyak penonton di seluruh dunia. Siapa sangka, salah satu animator film ini adalah orang Indonesia.
Animator itu
adalah Griselda Sastrawinata. Dia bekerja sebagai Visual Development Artist
film Moana. Perempuan yang tinggal dan bekerja Burbank, California, ini sudah
lama terlibat dalam film animasi. Ia terlibat dalam beberapa film Disney yakni
Shrek, Kungfu Panda, Madagascar, dan Monster Aliens Inc. Perempuan berusia 32
tahun ini adalah lulusan Art Center College of Design (AACD) di Pasadena, California,
Amerika Serikat.
Griselda memang
inspiratif. Ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan
film sekelas Disney. Belum lama ini ia datang ke Indonesia untuk berbagi
pengetahuan dengan para mahasiswa yang berminat menjadi animator.
“Bekerja untuk
Disney adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk saya dan berkesempatan untuk
menceritakan pengalaman saya dalam Moana terasa begitu istimewa. Saya harap
para anak muda Indonesia juga akan menemukan jalan mereka seperti halnya Moana,”
kata Griselda Sastrawinata, di Jakarta, pekan silam.
Melalui film
Moana, Griselda bisa menumpahkan kerinduan pada Indonesia. Ia mengakui gambaran
tentang alam di film itu dibuatnya berdasarkan pengalamannya menyaksikan alam
Indonesia yang permai. Apalagi, secara geografis dan budaya, Kepulauan Pasifik
memiliki kesamaan dengan wilayah timur Indonesia.
Griselda |
Griselda bukanlah
satu-satunya orang Indonesia yang berkiprah di jalur film animasi. Sebelumnya,
kita mengenal nama Rini Triyani Sugianto, lulusan program pascasarjana di
Academy of Arts di San Francisco. Animator Indonesia ini ikut terlibat dalam
pembuatan film The Adventure of Tintin: Secret of the Unicorn. Ia juga terlibat
dalam film The Avengers dan Iron Man 3. Talentanya sudah dikenal banyak orang.
Nama lain yang
patut disebut adalah Andre Surya, karyawan Industrial Light and Magic (ILM)
Lucasfilm. Ia ikut membidani lahirnya film seperti Star Trek, Terminator
Salvation, Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Iron Man 2,
serta film Transformers: Revenge of the Fallen.
Selain Andre,
nama lain yang juga mencuat adalah Ronny Gani, salah satu animator film
Transformers: Age of Extinction. Karyawan Lucasfilm ini adalah alumnus bidang
arsitektur di Universitas Indonesia yang telah lama menggeluti bidang software
3 D dan animasi.
Banyaknya
talenta Indonesia ini memang patut disambut dengan kebanggaan. Sayangnya,
banyaknya animator ini belum bisa mengangkat kisah-kisah yang digali dari
khasanah dongeng nusantara yang sedemikian kaya. Ke depannya, mesti ada upaya
serius dari banyak pihak untuk mengembangkan animasi yang kisahnya digali dari
begitu banyak dongeng Nusantara. Tujuannya adalah pelestarian budaya,
penyelamatan tradisi, dan menyerap kearifan dan hikmah yang berserakan di
banyak dongeng kita. Harapannya adalah kisah-kisah dan dongeng itu bisa menjadi
mata air nilai yang mengasah karakter generasi muda.
Inilah yang
menjadi tantangan bersama bagi seluruh anak bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar