Zaskia Gotik (foto: tribunnews.com) |
DEMI angan-angan tentang hidup yang
berkecukupan, pedangdut Zaskia Gotik menerima pinangan lelaki Vicky Prasetyo.
Dipikirnya, lelaki itu adalah alumnus perguruan tinggi di Amerika, mapan sebagai
pengusaha, serta memiliki masa depan cerah. Sayang sekali, semua impian itu
laksana mengukir langit dan menggantang asap. Semuanya pupus dilenyapkan udara.
Bagaimanakah membaca hikmah atas kejadian ini?
***
DI Hotel Indonesia Kempinsky, perempuan
itu hadir dengan gaun yang indah. Perempuan bernama Zaskia Gotik itu nampak
seperti seorang bidadari yang baru saja turun dari khayangan demi untuk berkelana
ke bumi. Ketika dirinya tiba di ruangan itu, seorang lelaki berjas telah
bersiap diri. Lelaki itu, Vicky Prasetyo, lalu memasukan cincin pertunangan ke
jemari Zaskia. Kamera televisi menyorot. Semua orang bertepuk-tangan.
Tak sampai sehari, semua kebahagiaan itu
sirna. Kenyataan tidaklah seindah yang dibayangkan Zaskia. Tunangannya itu
kemudian ditangkap atas tuduhan menipu. Beberapa penyanyi mengklaim pernah
pacaran dengannya. Warga sebuah desa menuduh lelaki itu menipu mereka saat
pemilihan kepala desa. Ternyata, Vicky memendam masalah di banyak tempat.
Sejak beberapa hari lalu, media massa,
khususnya infotainmen, selalu menyalahkan Vicky. Media melakukan investigasi
demi menyatakan bahwa Vicky memang seseorang yang tak layak dipercaya.
Media-media alpa untuk melihat bahwa sesungguhnya, Zaskia pun memiliki
kontribusi pada apa yang sedang terjadi.
Saya amat tertarik memperhatikan pemberitaan
tentang keduanya. Bukan karena media televisi amat rajin memberitakan kasus
ini. Bukan pula karena Zaskia adalah selebritis yang dikenal cantik jelita
serta kariernya tengah naik daun di pentas musik dangdut. Saya tertarik karena
kasus ini bisa membantu kita untuk mengenali lapis-lapis kenyataan di
masyarakat kita, sekaligus membantu kita untuk memahami kenyataan sosiologis
yang menyebabkan mengapa kejadian ini sering terjadi.
Nah, ada beberapa hal menarik yang bisa
dibedah di sini.
Pertama, kebanyakan masyarakat kita justru
lebih percaya pada kulit, ketimbang isi. Dalam bahasa yang agak ilmiah,
masyarakat kita lebih mudah percaya pada apa yang tampak, ketimbang apa yang
menjadi substansi. Ketika seseorang datang dengan pakaian berkelas serta meyakinkan
kita akan sesuatu, kita dengan mudah mempercayainya. Ini menjelaskan, mengapa
para pemimpin adalah mereka yang berpenampilan baik serta berwajah ganteng,
meskipun isi pemikirannya tidak seberapa istimewa.
Pada masyarakat yang lebih melihat penampilan
ketimbang isi, sebuah gagasan jadi tidak penting. Ini juga menjadi penjelas,
mengapa seseorang yang memiliki visi baik serta gagasan hebat belum tentu akan
disenangi atau dipilih masyarakat sebagai pemimpin. Mereka akan lebih menyukai
seorang selebritis atau seseorang yang tampak hebat dari sisi penampilan,
meskipun pemikirannya biasa saja.
Demikian pula di dunia religius. Seorang
ustad yang tampan, bijak, dan bersuara fasih akan menjadi idola baru. Sementara
seorang kiai yang memiliki kajian ilmu agama yang dalam sering diabaikan hanya
karena dianggap tidak seganteng seorang ustad di televisi. Padahal, jika
gagasan adalah cahaya yang memandu perjalanan seseorang di tengah kegelapan,
maka seorang kiai jelas jauh lebih berharga.
Kedua, watak selebritis dan para pesohor
negeri ini amat suka pamer dengan kekayaan. Kita bisa lihat pada Zaskia dan
Vicky. Demi untuk pertunangan, mereka rela menghabiskan 500 juta rupiah demi
menyewa sebuah hotel mewah. Boleh jadi, mereka tak punya uang sebanyak itu.
Namun demi sebuah gengsi atau penghargaan dari orang lain, maka pertunangan
dibuat semewah mungkin serta diliput banyak media massa. Padahal, sejatinya
pertunangan bisa dilakukan di tempat sederhana, di masjid, atau di rumah.
Maknanya tetap agung sebab di dalamnya terdapat komitmen perjanjian antara
manusia dan Tuhannya.
Di beberapa tempat, saya menyaksikan
banyak anggota masyarakat yang berlomba-lomba untuk naik haji. Setelah saya
menelusurinya, ternyata tak semuanya bermotif religius. Banyak di antara mereka
yang menginginkan posisi sosial terhormat di masyarakat sebab memiliki gelar
haji. Gelar itu tidak hanya punya aspek religius, sebab merupakan bagian dari
rukun Islam, namun juga aspek sosial yakni rasa hebat dan bangga karena
berhasil menggapai tanah suci.
Ketiga, masyarakat kita adalah masyarakat
yang suka menerobos dan mencari jalan pintas. Demi menggapai sebuah kenyamanan,
seseorang akan melakukan apapun, meskipun itu terkadang mengabaikan beberapa
nilai yang dianutnya. Saya tak hendak memvonis Zaskia. Dugaan saya, salah satu
alasan yang membuat dirinya bersedia bertunangan dengan Vicky adalah
harapan-harapan akan kenyamanan serta jalan pintas untuk makmur di masa
mendatang. Di kalangan cewek metropolitian, ada istilah “Esmud” atau eksekutif
muda yang dilafalkan serupa sajian es krim.
Terkait jalan pintas menjadi kaya, kita
sering mendengar banyak kasus-kasus korupsi. Hampir setiap saat media
menyuguhkan berita tentang seorang politisi yang kemudian terbukti melakukan
korupsi demi untuk memperkaya diri dan dinastinya. Korupsi dan kolusi kemudian
dihalalkan sebagai cara tercepat untuk mendapatkan kekayaan, yang kemudian
dipakai untuk melanggengkan kuasa. Kita juga sering mendengar kasus suap dan
sogokan demi untuk memuluskan langkah seseorang. Bahkan di kampung saya, banyak
pula orang yang rela menyogok demi menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Potret Sosial
PADA akhirnya, kita bisa belajar banyak
dari kasus yang dialami Zaskia Gotik. Kasus ini seyogyanya bisa menjadi cermin
bagi kita untuk melihat ulang diri kita, memahami masyarakat kita, serta
menjadi pelajaran di masa mendatang. Ditangkapnya Vicky menjadi pelajaran
berharga bahwa seringkali apa yang nampak indah dan serba sempurna bisa
melenakan.
Kisah Zaskia ini menyimpan hikmah bagi
kita untuk tidak senantiasa memandang apa yang tampak. Yang jauh lebih penting
adalah mengenali jiwa, menemukan pertautan-pertautan hati dan perasaan, hingga
membangun sebuah jembatan kasih yang menyatukan dua hati. Meskipun dunia sosial
bisa memaksakan pilihan-pilihan pada kita, sepanjang kita punya keyakinan yang
kuat, maka kita bisa menjelma sebagai karang yang kukuh dan punya posisi pijak
yang jelas.
foto: kapanlagi.com |
Namun benarkah para lelaki kaya akan
memiih wanita cantik untuk diperistri? Dalam satu terbitan di harian New York Post, saya membaca seloroh
seorang ekonom bahwa wanita cantik hanya cocok dipacari, bukan untuk dinikahi.
Benarkah? Di satu artikel di Wall Street,
seorang wanita cantik mengumumkan bahwa ia mencari pria eksekutif yang
kaya-raya. Tiba-tiba, salah seorang konglomerat Amerika, JP Morgan, menjawab
dengan rinci:
“Dari sisi bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu. Jawabannya mudah saja. Coba tempatkan “kecantikan” dan “uang” bersisian. Pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu. Tapi kecantikan anda akan menghilang, sementara uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang kuat. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang meningkat, dan anda adalah aset yang akan menyusut. Nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Di Wall Street, jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan ide buruk untuk menyimpan dalam jangka panjang, seperti pernikahan yang anda inginkan.”
Nah, bukankah aspek substansi atau jiwa lebih
penting dari apa yang tampak?
Baubau, 7 September 2013
8 komentar:
Well said.
Sepertinya kebanyakan orang di sekitar kita telah menjadi hedon. Lebih tertarik pada hal-hal yang instant, tidak mau bersusah payah, ditambah lagi dengan konsumerisme tinggi dan dengan adanya tekhnologi maju, kadang malah membuat seseorang menjadi malas, menganggap mudah hal-hal yg sebenarnya penting.
Berkaca :)
Potret buram selebritis instan (Ngartis)
betul banget... !!!
mamamammannnnnntaaaaap
Masyarakat kita memang unik
Pencerahan yang luar biasa...
Yap bnerrr mas.... : "Meskipun dunia sosial bisa memaksakan pilihan-pilihan pada kita, sepanjang kita punya keyakinan yang kuat, maka kita bisa menjelma sebagai karang yang kukuh dan punya posisi pijak yang jelas"
Posting Komentar