TIGA hari di Kupang adalah tiga hari yang
mengasyikkan. Saya bertemu banyak orang hebat, inspiratif, serta penuh ide-ide.
Tiga hari itu demikian bermakna. Sebab saya kemudian mendefinisikan ulang makna
kesuksesan, yakni ketika berhasil berbuat hal-hal sederhana yang kemudian
memberi makna bagi alam sekitar, bagi semesta, dan bagi sebagian orang.
Saya menuju Kupang bersama mereka-mereka
yang selama ini hanya bisa saya baca karyanya. Ada seorang penulis yang menjadi
editor lembaga penerbitan yang mengangkat khasanah lokalitas, ada blogger sekaligus
seorang pekerja sosial yang berpengalaman dalam mendesain program, ada project
officer sebuah lembaga internasional yang bergerak di bidang lingkungan, ada
pula citizen journalist yang banyak melatih orang-orang di bidang penulisan,
ada pria yang melestarikan kehijauan alam di sekitar rumahnya, serta seorang
sahabat yang setia mengampanyekan aktivitas berkebun di tengah kota.
Lewat dialog serta canda, saya belajar
banyak pada para sahabat itu. Saya memosisikan diri sebagai spon yang berusaha
menyerap semua khasanah pengetahuan mereka. Waktu tiga hari adalah waktu yang
amat singkat untuk belajar. Tapi setidaknya saya belajar satu hal penting
tentang pentingnya gagasan serta angan-agan untuk melakukan perubahan,
membangun jejaring sevisi, serta langkah-langkah kecil untuk menggapai
angan-angan perubahan.
Kepada semua sahabat itu, saya tak
henti-hentinya mengucap rasa terimakasih atas pelajaran berharga serta semangat
yang ditularkannya. Kebaikan mereka mengingatkan saya pada kebaikan matahari
yang selalu ikhlas memberi cahaya kepada bumi, tanpa mengharapkan bumi agar memberikan
sesuatu.
Kupang, Juni 2013
0 komentar:
Posting Komentar