TAK
disangka, minggu lalu, saya menulis tentang manusia batu di kawasan kota tua,
Jakarta. Ternyata, hanya dalam sehari, sang manusia batu itu, langsung menyapa
saya di Twitter sembari mengucapkan terimakasih karena telah menulis tentang
dirinya. Dua hari lalu, saya menulis tentang Asep Kambali, pendiri Komunitas
Historia Indonesia (KHI). Hari ini, ia tiba-tiba saja menyapa saya di Twitter
sembari mengucap terimakasih.
Ternyata,
informasi atau artikel yang ditulis melalui blog ini bisa dengan cepat menyebar
ke mana-mana. Saya sama sekali tidak menyangka, si manusia batu dan Asep
Kambali bisa dengan cepat menemukan artikel yang saya tulis tentang mereka.
Untung pula, saya menulis sesuatu yang positif. Jika saja saya menulis hal
negatif, mungkin saja saya akan mendapatkan komentar miring. Bagaimanapun juga,
tak semua orang dewasa menerima semua kritik atau masukan.
Nampkanya,
saya mesti terus merawat blog ini. Sebab blog ini menjadi jembatan bagi saya
untuk menyapa banyak orang. Blog ini menjadi arena pertukaran gagasan, serta
dialog-dialog yang konstruktif. Blog ini bisa menjadi medium bagi saya untuk
mengabadikan gagasan, menangkap setiap kelebatan ide yang berseliweran,
sekaligus mengabadikannya dalam sejarah.(*)
0 komentar:
Posting Komentar