DUA
hari lalu, kampus Ohio University (OU) ditutup karena adanya informasi seorang
pemuda bersenjata berkeliaran di sekitar kampus. Anehnya, tak semua mahasiswa
ketakutan dan mengikuti anjuran untuk pulang ke rumah. Banyak di antaranya yang
justru merayakan ditutupnya kampus dengan mengunjungi bar-bar.
Lewat
jejaring sosial, para mahasiswa Amerika lalu menebar banyak cerita. Ada yang
berkata, “Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menutup kampus OU? Hanya lima
dollar. Lucu khan?” Memang, perampok itu dilaporkan telah menodong seseorang
demi mengambil uang lima dollar. Banyak mahasiswa yang menganggapnya sebagai
lucu-lucuan. Tindakan rektor yang meliburkan kampus juga dianggap lucu. Padahal, rektor melakukannya atas desakan orangtua mahasiswa yang penuh khawatir.
Kebijakan itu membuat bar-bar jadi penuh. Mahasiswa malah merayakan libur dadakan itu dan
menyebutnya “Fugitive-Fest.” Malah ada yang mengusulkan, bisakah buronan itu
beraksi setiap tahun sehingga kampus selalu libur?
Selalu
saja ada alasan bagi para mahassiwa itu untuk untuk berpesta, di saat sebagian
sesamanya ketakutan. Namun, saya memilih untuk tak ikut pesta. Suasana salju
yang beku ini membuat saya nyaman untuk pulang dan tidur. Rasanya jauh lebih
nyaman untuk kembali ke apartemen dan bermain dengan si kecil Ara. Jika
melihatnya tersenyum, rasa dingin pekat akibat salju langsung mencair.(*)
Athens, 1 Februari 2013
2 komentar:
Eh!! Terus buronannya udah ketemu?
sy udah gak ngikutin info selanjutnya. jangan2, buronannya udah kabur. hehehe
Posting Komentar