“Sometime u need a long road to understand that your destination is the first step of your journey.”




JELANG penghujung semester terakhir, saya sudah harus mulai menimbang-nimbang hendak ke mana. Banyak teman yang mulai mengajukan aplikasi untuk lanjut sekolah. Saya pun mulai tergoda. Namun setelah berpikir matang-matang, saya merasakan keinginan yang sangat kuat untuk pulang kampung. Saya ingin kembali menjalani hari-hari yang tidak bergegas. Saya ingin agar anak saya berkembang di rumah saya, bersama ibu saya, bersama keluarga kecil kami.

Saya bukan berasal dari satu keluarga besar. Jumlah keluarga kami tak banyak. Makanya, hampir setiap saat saya rindu rumah. Di sana banyak yang berubah. Ada banyak kejadian sedih yang bertubi-tubi menimpa rumah. Sebagai seorang anak lelaki, kehadiran saya akan sangat berharga. Minimal, saya bisa menghadirkan sedikit rasa aman, atau bisa menguatkan orang-orang atas segala keputusan.

Saya ingin sekali kembali ke rumah selama beberapa saat. Ini bukan soal karier. Tapi keberadaan saya akan memberikan rasa aman dan sedikit keberanian di rumah kecil itu. Saya merasa terpanggil untuk sejenak mengabaikan ego tentang batas tertinggi yang bisa saya capai.

Saya ingin sesaat menjadi ordinary people, yang bergelut dengan hal keseharian yang remeh-temeh. Saya tak ingin memikirkan bangsa, atau memikirkan hal yang lebih besar. Mungkin atas alasan itulah saya ingin pulang. Saya ingin membawa anak saya untuk tinggal bersama neneknya. Kami akan mengisi hari kami dengan tawa riang serta permainan yang mendatangkan gelak tawa.

Saya tak ingin terjebak dengan para alumni luar negeri yang berlomba-lomba untuk bekerja di lembaga internasional. Saya ingin kembali menjadi diri saya sebelumnya, yang saban hari selalu bangun siang dan terlambat memulai hari.

“Sometime u need a long road to understand that your destination is the first step of your journey.”


Athens, 27 Januari 2013

5 komentar:

dwi mengatakan...

@yusrandarmawan test

yusrandarmawan mengatakan...

@dwiagustriani baca ko tulisanku ini

Gita Diani Astari mengatakan...

Saya sekarang lagi ngerasain hal yang sama... Pengen pulang. Pengen membangun hidup di kota kelahiran, dikelilingin keluarga. Tapi saya juga mikir, kalau orangtua saya udah mahal-mahal ngebiayain saya kuliah di luar negeri, tapi ujung-ujungnya balik ke Bandung dan kerja di tempat yang sebenernya nggak membutuhkan qualification lebih, kok rasanya nggak adil ya buat orangtua saya... Hehe. Sekedar berbagi. :)

yusrandarmawan mengatakan...

thanks atas komennya. sy baru saja mengubah sistem komentar dgn disqus. dan anda adalah komentator pertama saya. terimakasih atas komennya.

yusrandarmawan mengatakan...

saya cukup beruntung karena dibiayai oleh sponsor. tapi saya bisa memahami apa yang anda pikirkan, memang selalu dilematis. bagi saya yang terpenting adalah kita tahu apa yang akan kita lakukan dan kita tahu apa yang kita inginkan. bagi saya itu sudah cukup. hehehe

Posting Komentar