Apakah Kisah Rangga-Cinta adalah Plagiat?

 

JIKA saja saya bertemu dengan Jujur Prananto, penulis scenario film Ada Apa dengan Cinta? (AADC), saya ingin sekali bertanya, film apa sajakah yang mempengaruhinya dalam menyusun scenario film AADC? Apakah kisah Rangga dan Cinta itu adalah kisah yang orisinil?

Lewat Youtube, saya menyaksikan film lawas Roman Picisan yang dibintangi Rano Karno dan Lydia Kandou. Saya menemukan betapa alur cerita ini tak banyak beda dengan alur film AADC. Yang membedakannya hanyalah suasana zaman berupa kebudayaan, ujaran, humor, atau lifestyle. Yang juga tak sama adalah dialog-dialog serta kejadian-kejadian kecil yang memberi sukma bagi film. Tapi dari sisi plot, saya melihatnya sama persis. Mengapa?

Keduanya sama-sama kisah tentang pemuda yang suka buat kata-kata indah. Pemuda ini sering bertengkar dengan seorang gadis manis. Hingga akhirnya keduanya menyadari bahwa mereka saling cinta. Adegan terakhirnya sama-sama di bandara. Memang tak sama persis, tapi aliran kisahnya tak jauh beda. Saya malah bisa menebak sebelum film itu berakhir.


Jika saja saya duluan nonton Riman Picisan, maka alur kisah AADC akan sangat mudah tertebak. Kembali ke pertanyaan awal, apakah AADC menjiplak Roman Picisan? Para sineas pasti menjawab tidak, sebab dialog, tokoh, dan kisahnya memang beda. Tapi kok, jalan ceritanya hampir mirip? Bagaimanakah menjelaskan kemiripan ini?



0 komentar:

Posting Komentar