Esais Hebat Rahman Arge



SAYA agak terlambat membaca buku kumpulan esai bertajuk Permainan Kekuasaan yang ditulis esais asal Makassar, Rahman Arge. Hari ini, saya berkesempatan membacanya. Baru baca dua tulisan, saya memutuskan untuk membacanya sampai tuntas. Esai yang ditulis Arge sungguh bertenaga, memiliki daya ledak, serta kata-katanya menawan dengan logika yang jernih, mengalir deras di sela-sela karang pemikiran ketetapan hati kita.

Arge adalah penulis esai yang memikat. Bahkan lebih memikat dari esai Goenawan Mohammad. Esai Goenawan seringkali berjarak dengan kenyataan di sekitarnya, serta sering terjebak untuk membahas hal yang rumit-rumit, dan terlampau asyik bermain-main di ranah kelangitan. Sementara Arge selalu berpiak pada kenyataan, lalu esainya menembus kenyataan itu, membelah-belahnya dengan aneka pertanyaan, lalu mengurai kenyataan itu demi menemukan lapis makna.

Saya agak terlambat mengikuti secara rutin esai yang rajin dituliskannya untuk Kompas, Gatra, Tempo, hingga untuk harian Fajar. Padahal, konsep esai seperti ini yang saya gandrungi, yang memadukan antara pengalaman lapangan, lalu dituturkan dengan penuh kedalaman, lalu ditutup dengan kalimat pamungkas yang melekat di kepala.

Arge adalah esais hebat. Betapa bodohnya saya yang baru mulai membaca kumpulan esainya. Tapi tak apa. Itu jauh lebih baik daripada tak pernah berkesempatan untuk menimba mata air pengetahuannya.(*)


Athens, 19 Oktober 2012

1 komentar:

novi rahantan mengatakan...

penasaran, seperti apa tulisan esais yang katanya hebat :)

Posting Komentar