lilin refleksi |
BERATUS-ratus ucapan selamat terkirim dari ruang yang jauh. Ulang tahun (ultah) kali ini berbeda dengan sebelumnya. Saya mengalami momen ulang tahun di negeri lain yang amat jauh dari negeri tempat saya lahir dan dibesarkan. Di Indonesia, saya sering merahasiakan momen ultah, sebab ada tradisi untuk mentraktir banyak orang. Tapi di sini, mereka yang ultah adalah mereka yang dijamu dan dan ditraktir.
Dua hari lalu, beberapa sahabat mengadakan pesta di satu bar di Athens, Ohio. Mereka merayakan ulang tahun seorang sahabat yang jatuh pada 29 Mei lalu. Ternyata, mereka pun sekalian merangkaikannya dengan ulang tahun saya. Saat saya datang, semua bahagia. Ada peluk hangat serta kecupan di pipi sebagai ucapan selamat.
Kehangatan dan persaudaraan adalah sesuatu yang bisa ditemukan di mana-mana, sepanjang anda menginginkannya. Persaudaraan tak pernah memandang wujud. Anda tak akan mungkin membeli persahabatan dan persaudaraan. Anda bisa mematut-matut diri secantik mungkin di depan cermin, namun belum tentu akan membuat orang lain mau membuka hati untuk anda.
Anda bisa saja membanggakan diri sebagai yang terhebat, namun tak serta-merta akan mendatangkan kehangatan dan ketulusan. Sebab ketulusan dan juga keikhlasan selalu lahir dari pribadi yang membuka hati bagi sesamanya. Ketulusan dan kehangatan ibarat dua sayap kupu-kupu yang selalu singgah ke kembang keikhlasan untuk memperlakukan orang lain sebagai saudara.
refleksi 2 |
Sekali kamu membuka hati, maka semua orang bisa berumah pada keluasan hatimu tersebut. Banyaknya sahabat itu menjadi kebahagiaan sekaligus tantangan buat saya di masa mendatang. Meskipun hanya secuil, saya mesti berbagi keikhlasan dan pengetahuan pada banyak orang. Saya mesti menghindari segala sikap angkuh dan sikap merasa diri paling benar. Saya harus banyak belajar untuk mengeja setiap keping kenyataan, lalu menginternalisasi ke dalam diri.
Sungguh. Saya masih amat jauh dari titik itu. Saya ibarat berpijak di pasir pantai dan hanya bisa memandang samudera kearifan dan kebijaksanaan. Namun, ketulusan dan kehangatan dari banyak orang ibarat pupuk yang kemudian membesarkan jiwa ini. Saya akhirnya sadar bahwa manusia memiliki jejaring yang saling bertaut. Kita bisa saling menyebarkan niat-niat baik selagi bersama-sama dengan yang lain. Betapa damainya bumi ini jika kita saling berbagi kebaikan.
Sebagaimana kata seorang teman, seribu sahabat tak pernah cukup. Tapi seorang musuh adalah jumlah yang terlampau banyak. Saya sangat benci memiliki musuh. Ke manapun saya bergerak, saya sellau memiliki sahabat-sahabat yang serupa malaikat dan memberikan pertolongan.
Saya juga paham bahwa manusia tidak selalu satu warna. Di banyak titik, saya sering menemukan manusia yang memelihara benci dan dengki pada dirinya. Sejarah selalu mengajarkan tentang dialektika antara satu sifat dengan sifat lainnya. Namun, saya tak ingin menghidupkan rasa benci dan dengki. Biarlah Yang Maha Melihat, yang akan membuka hati dan pikirannya sehingga melihat jalan terang kemanusiaan.
happy birthday |
Hari ini saya sedang merenung. Banyaknya ucapan selamat yang mengalir bak air deras itu adalah rahmat sekaligus kurnia terbesar yang pernah saya terima. Saya mesti banyak membuka mata. Saya bahagia saat menemukan kepingan kenyataan bahwa saya tidak sedang sendirian.
Ada begitu banyak orang yang silih-berganti hadir dalam kehidupan saya, sadar atau tidak, mereka telah mengajarkan saya tentang interaksi, tentang saling menyayangi, dan saling memberikan perhatian. Kepada mereka itu, saya mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga. Di hari yang kata orang amat spesial ini, saya ingin menyalakan lilin kasih dan permenungan. Saya ingin menyalakan satu obsesi dan harapan. Semoga usia zaman kian dipanjangkan dalam keadaan selamat dan sentosa dengan manusia-manusia yang saling mengayakan hati. Semoga.
Athens, 31 Mei 2012
Saat merayakan hari lahir
2 komentar:
met milad pa', smga Allah SWT senantiasa melimpahkan nimat kesehatan dmikian jg keluarga...Wslm
happy milad k'...
semoga selalu dalam lindunganNya. AMin..
Posting Komentar