Yang Lucu-Lucu di Kampung Athens

Antara Tuksedo Bertopeng, Pangeran, dan Jaket The Beatles

selamat ultah!
HIDUP dengan beban akademik yang tinggi, tidak selalu membuat warga Indonesia di kampung Athens, Ohio, kehilangan hal-hal kecil yang lucu dan membahagiakan. Di sini, kelucuan itu menjadi sentuhan warna pada kanvas pengalaman kami. Lewat kelucuan –dan juga keisengan-- itulah kami membangun rumah solidaritas, rumah kepercayaan, dan jalan keluar dari situasi sumpek karena beban akademik dan hal lain. Salah satu bentuk keisengan yang kami lakukan adalah memberi kejutan pada sahabat yang sedang ulang tahun. 

Ulang tahun sering identik dengan kejutan. Di Tanah Air, ada seribu cara untuk mengerjai teman saat momen ulang tahun. Kejutan itu biasanya diakhiri dengan tawa besama serta ucapan selamat ultah yang deras mengalir bak anak sungai. Nah, dalam beberapa ultah terakhir, kami punya keisengan baru yakni menghadirkan sosok yang menjadi idola atau sosok terganteng maupun tercantik yang sering dibahas. 

Meski jauh tinggal di Ohio, saya dan beberapa sahabat di sini kadang-kadang membicarakan sosok ideal dalam persepsi kami. Seorang sahabat mengidolakan cewek Jerman. Kami sering menemaninya berinteraksi dengan cewek Jerman itu. Sungguh menyenangkan melihatnya tersipu-sipu, dengan pipi yang bersemu kemerahan, ketika cewek Jerman itu memberikan kecupan di pipi saat hendak pisah ke satu tempat. Bagi sang cewek, itu hal biasa, sebab sudah jadi budayanya. Tapi bagi sang cowok, pipinya langsung bersemu merah kayak kepiting rebus. 

Lain lagi dengan seorang sahabat yang suka membahas cewek Jepang. Tapi ia agak malu untuk mendekat, bahkan untuk sekadar memotret gadis itu. Berbekal sedikit kenekadan dan keberaniaan saat menjadi jurnalis, saya sering menawarkan diri. Biasanya, saat saya menenteng kamera jenis Nikon dengan lagak bak fotografer professional, sang sahabat lalu berbisik, “Mas, coba potret si Jepang itu. Ntar di-upload di facebook, dan jangan lupa untuk nge-tag saya.” Dalam hati, saya berkata, ini sih namanya lempar batu sembunyi tangan. Demi kesukaan sang sahabat, saya selalu menyanggupinya. 

Kembali ke momen ulang tahun. Seorang sahabat perempuan hendak merayakan ulang tahun. Kebetulan pula, sahabat ini masih lajang. Sebelum hari H, kami sudah berembug untuk memberikan kejutan. Nah, kejutan yang direncanakan adalah menemukan pria yang dianggapnya terganteng untuk mengantarkan kue ulang tahun sambil bernyanyi lagu “Happy Birthday.” 

Setelah berdiskusi selama beberapa saat, kami semua sama-sama sepakat kalau pria terganteng di mata sahabat ini adalah seorang pria asal Iran, yang merupakan mahasiswa program doctor. Kebetulan pula, kami semua sangat dekat dengan pria ini sebab sering keluar dan jalan sama-sama. Gayung bersambut. Saat kami mengutaraan niat kami untuk meminta pria itu mengantarkan kue dengan lilin di atasnya, ia sangat antusias. Satu misi terselesaikan. 

opsi pertama: dandanan ala tuksedo bertopeng dalam serial Sailor Moon

Selanjutnya adalah diskusi tentang pakaian yang dikenakan sang pria. Seorang sahabat menawarkan tiga opsi. Pertama, sang pria mengenakan baju tuksedo serta kacamata hitam ala tokoh Tuxedo Bertopeng dalam serial Sailor Moon. Nantinya, pria itu datang dengan ditemani seorang sahabat yang berperan sebagai pelayan. Tak perlu susah mencari sang pelayan, sebab semua teman langsung menunjuk seorang sahabat yang lama tinggal sebagai di kampung Bajo. Sahabat ini tertawa terbahak-bahak dan menjawab, “Saya siap mengenakan sarung biar dikira pelayan. Hehehe” 

Pilihan kedua adalah si pria Iran ini mengenakan baju ala pangeran di zaman Majapahit, dengan mahkota terbuat dari emas. Nantinya, akan ada dua sahabat yang mengiringi di kiri dan kanan dengan mengenakan pakaian khas berupa sarung batik dan tidak mengenakan baju. Nantinya, badan sang pengiring ini diolesi minyak goreng biar ototnya bertonjolan (Jika tak ada otot, tulang-belulang yang akan bertonjolan. Hiks…). Trus, pengiring ini memegang gada dan di bahunya ada gelang tersampir. Tak perlu susah mencari pengiring. Sebab kami semua langsung menunjuk sahabat dengan kriteria punya tubuh kekar seperti Ade Rai. 

opsi kedua: pengiring memegang gada dan tak berbaju

Pilihan ketiga, sang pria Iran ini mengenakan baju berupa jaket khas The Beatles sebagaimana sering dikenakannya. Kebetulan, teman yang akan ultah ini pernah berkata kalau kegantengan pria itu akan memancar kala mengenakan jaket ala The Beatles. Rencananya, pria ini akan datang lalu mengetuk pintu apartemen sang perempuan, sambil membawa kue yang di atasnya terdapat lilin bertuliskan angka kelahiran sang perempuan. Dengan lagak khas seorang aktor, ia akan mengucapkan lagu “Happy Birthday” lalu memintanya tiup lilin, kemudian bercerita kalau dirinya tiba-tiba saja mengingat momen penting ini. 

Menurut rencana, sang perempuan akan jatuh hati dan menganggap ini sebagai ultah paling romantis. Rencananya, si ganteng akan pura-pura heran dan bertanya, “Mana yang lain? Kayaknya mereka tidak peduli dengan ultahmu.” Tujuannya adalah biar sang perempuan tidak merasa dianggap penting. Biar sang perempuan merasa dicuekin, lalu marah dan mengumpat di hadapan pria ganteng itu. Lalu ending dari semuanya, kami yang bersembunyi di balik pintu akan masuk dan berteriak “Happy Birthday!” Kami akan membawa pizza dan selanjutnya makan bersama. Hmm.. Ide yang kreatif dan semuanya langsung setuju. 

opsi ketiga: jaket ala The Beatles

Semalam, opsi ketiga inilah yang dipilih, sebab tak perlu mencari tuksedo. Juga tak perlu mencari pengiring dengan badan sekekar Ade Rai. Kami hanya butuh meyakinkan sang pria ganteng agar bersedia memuluskan skenario yang kami susun. Semalam, skenario itu dijalankan. Kami sembunyi di balik gang apartemen sang sahabat. Si ganteng lalu mengetuk pintu sambil mengucapkan “Happy Birthday!” Sayangnya, sang sahabat sedang salat malam. Terpaksa si ganteng menunggu sendirian. 

Tadinya, kami hendak meninggalkan si ganteng itu biar kejutannya sempurna. Tapi niat itu urung. Menurut laporan intelijen, seusai salat, sang sahabat lalu keluar dan terkejut menemui si ganteng itu. Ia mau saja meniup lilin sambil tersenyum-senyum, Tadinya kami berharap intelijen akan melaporkan kalau sahabat ini akan terkejut lalu terharu dan berkata, “Romantis bangetz!” Ternyata, ia malah berteriak dengan bahasa Indonesia logat Sumatra, “Siapa sih yang mengirim manusia aneh ini ke sini? Apa gak ada kerjaan lain? Apa lagi kurang makan di rumah sampai-sampai punya ide-ide aneh kayak mendatangin si manusia ini. Sembunyi di mana kalian? 



Athens, 26 Maret 2012

NB

Berikut foto-foto rangkaian kejadian itu secara lengkap, sebagaimana dipotret Rashmi Sharma, sang roommate. Silakan menyimak!



saat datang dengan kue, serta mengenakan jaket ala The Beatles
terkejut
tiup lilin
How are u? 
Surprise!
nyalakan lagi lilinnya!
saatnya makan bersama!




1 komentar:

Dwi Ananta mengatakan...

Hahaha :)) Pasti si lelaki Irannya bengong dikasi bahasa Indonesia :p Logat Sumatra pula! hahaha ^^

Posting Komentar