Berbagi Inspirasi, Berbagi Bahagia


SEORANG sahabat dekat meninggalkan Athens. Semalam kami merayakan kepergiannya dengan merekam beberapa butir pemikirannya. Kami hendak membuat dokumenter demi mengabadikan kenangan atasnya. Kami ingin merekam gagasan, mengabadikan ide-ide yang berseliweran, hingga menulis perjalanannya dalam mosaik

Setiap kali ada sahabat yang hendak kembali, aku teringat pada sehelai daun yang pernah kupetik dan kuamati tulang-tulangnya. Kita, para mahasiswa, ibarat sesuatu yang mengalir melalui akar pohon, hingga batang, dan ahirnya daun. Kita berangkat dari tanah berbeda, lalu menyatu dalam akar, bersenyawa dengan batang, hingga akhirnya terpisah di cabang. Jikapun masih menyatu, mungkin di ranting akan terpisah. Andai tak terpisah, maka kita akan benar-benar terpisah di daun. Jika tidak, mungkin kita akan terpisah di tulang-tulang daun itu, sebelum akhirnya daun itu jatuh ke tanah dan kembali menjadi sari-sari makanan yang menguatkan tumbuhan.

Kita datang dari latar sosial berbeda, lalu berhimpun di satu kawah pengetahuan, meminum air kebijaksanaan sebanyak-banyaknya, lalu kembali ke tanah di mana kita dibesarkan. Atau mungkin kembali melalangbuana entah ke mana. Kita adalah zarrah yang kemudian bertemu di akar, lalu terpisah dalam batang tumbuhan, dan kelak kembali bersatu dengan bumi. Kita hanya sanggup menggoreskan jejak-jejak berupa gagasan dan pemikiran, yang kelak akan menjadi api terang yang membunuh gelap dengan kerlip cahaya tersebut.

Lantas, apakah makna sebuah perjumpaan singkat? Mungkin agar kita saling belajar dan menginspirasi dalam segala keterbatasan waktu. Agar kita bisa saling memahami, menyebarkan cinta, dan menyuburkan kasih sayang. Kita memang tak terlahir sebagai rasul yang menyandang tugas untuk membahagiakan semua orang, namun dalam jelajah kita yang amat singkat, kita bisa saling berbagi bahagia, bertaut perhatian dengan siapapun di sekitar kita, serta saling menumbuhkan. Kita adalah petualang-petualang kehidupan yang memulung remah-remah inspirasi perjalanan di setiap jejak langkah kaki kita.

“We are travelers on a cosmic journey, stardust, swirling and dancing in the eddies and whirlpools of infinity. Life is eternal. We have stopped for a moment to encounter each other, to meet, to love, to share. This is a precious moment. It is a little parenthesis in eternity.” --- Paolo Coelho.


Athens, Ohio, 30 November 2011

0 komentar:

Posting Komentar