Membaca Ulang Percy Jackson

DUA hari ini, saya membaca fiksi anak. Saya yakin bahwa buku untuk anak akan disesuaikan dengan bahasa anak yang menginginkan sesuatu yang simple dan tidak bertele-tele. Makanya saya mulai membaca ulang beberapa fiksi untuk anak-anak. Untungnya, perpustakaan di Ohio University at Athens juga menyediakan buku-buku untuk anak yang berlimpah. Segala jenis dongeng, novel, dan fiksi anak tersedia di sini. Saya jadi punya banyak pilihan.

Tadinya saya ingin membaca novel terbaru Rick Riordan berjudul The Lost Heroes. Kisahnya sama dengan serial Percy Jackson tentang seorang anak yang ternyata adalah putra seorang dewa-dewa Yunani kuno. Sayangnya, buku itu sedang dipinjam seseorang selama beberapa bulan. Makanya, saya membaca buku lama tentang Percy Jackson. Tak mengapa. Hitung-hitung, saya bisa membaca ulang dalam versi bahasa Inggris dan membandingkannya dengan versi bahasa Indonesia.

Nah, apakah rasa bahasanya beda? Yup. Jelas sekali. Saya jadi tahu bahwa sebenarnya novel ini isinya adalah dialog antara si Percy dengan pembacanya. Di sepanjang dialog itu, Percy lalu flash back menceritakan pengalamannya saat kesulitan belajar hingga akhirnya tahu bahwa dirinya putra Poseidon, lalu ikut dalam beberapa misi penting. Baru baca beberapa bab, saya sudah menemukan banyak kosa kata bau di situ. Intinya, buku ini jauh lebih menarik jika dibaca dalam bahasa Inggris.(*)

0 komentar:

Posting Komentar