balon-balon di Panakkukang |
MAKASSAR adalah surganya pemilik merek asing. Tanggal 28 Juni lalu, telah diresmikan sebuah supermarket berlisensi asing yakni LOTTE MART. Bertempat di Mal Panakkukang, Lotte Mart menempati dua lantai paling luas di mal terbesar di Makassar tersebut.
Suasana pembukaan perdana (grand launching) cukup heboh. Nyaris di banyak ruas jalan penting kota Makassar, terdapat spanduk-spanduk merah bertuliskan Lotte. Di dalam Mal panakkukang sendiri, ada begitu banyak poster, serta selebaran yang menginformasikan tentang perbelanjaan besar ini. Bahkan di depan mal ini, saya melihat banyak balon besar yang bertuliskan produk. Pada masing-masing balon terdapat brand atau cap produk tertentu yang dipasarkan di Lotte Mart.
Kehebohan kian nampak saat pembukaan. Supermarket itu sesak dengan manusia yang gila belanja. Entah ini fenomena apa. Namun saya merasakan bahwa denyut nadi kota ini sudah mengarah ke konsumsi yang terus-menerus. Semua orang ingin belanja mewah. Semua ingin nampak bergaya. Semua orang ingin penampilannya heboh dan rela menghabiskan banyak uang demi pencitraan itu.
Nampaknya mahluk bernama kapitalisme telah sukses mencengkeramkan kukunya di kota kecil ini. Dan semua orang tiba-tiba terjerat pesonanya. Semuanya karena mantra ampuh kapitalisme yang penuh bujuk rayu, sebagaimana terlihat dari balon-balon udara tersebut.(*)
4 komentar:
untuk alasan ini sya ingat ketika ke solo, dari cerita bapaknya teman, bahwa Jokowi ditawari banyak pemodal asing untuk buat hipermarket, mall dan lain2. tapi ditolaknya dengan alasan melindung pasar rakyat (pasar tradisional). dan makassar tidak bisa begitu. sangat disayangkan...
#ajib foto2ta kanda Yus...
orang indonesia memang terkenal doyan belanja..dimana-mana hehe...
makassar mengalami yang cukup cepat pada 10 tahn ini....hala yang menggembirakan tapi perlu diwaspadai. jangan sampai tergeser karena arus perubahan yang cukup cepat. perlu generasi waspada untuk makassar.
cukup sedih mlihat geliat perkembangan kota Makassar yg dipenuhi dgn Mall2 n Ruko2...slain itu kemacetan mulai nampak dimana2...generasi2 kita dijejali dgn pusat perbelanjaan yg otomatis plajaran yg terlihat adalah belanja & belanja...hehehehe...kapan geliat kota Makassar mnjadi kota Baca ya...rindu mnyaksikan taman2 bacaan dimana2 juga prpustakaan yg dijejali orang2...kaya'nya Makassar msh jaaauuuuuuuuuh dari impian ini....
Posting Komentar