Inspirasi Agnes Monica


MARILAH kita belajar banyak pada Agnes Monica. Artis yang usianya masih terbilang muda ini (24 tahun), sudah lama mencanangkan mimpi untuk go international. Beberapa tahun lalu, ia memancang tekad tersebut, yang belakangan malah membuatnya jadi cibiran banyak orang. Ia dituduh angkuh, sesumbar, dan tidak realistis. Apakah Agnes bergeming? Tidak sama sekali. Setelah beberapa tahun berlalu, ia sama sekali tidak ingin merevisi mimpinya tersebut. Ia tetap fokus.

Kemarin, aku membaca publikasi yang menyebut prestasinya yakni meraih tujuh piala di JPopAsia International Music Awards 2010. Ini adalah sebuah ajang yang bergengsi. Kategori yang dimenangkannya adalah favorite artist/band, Best Female Solo, Most Promising Artist/Band, Best Musical Ability (vocal, instrumental, etc.), Best Use of Social Media, Sexiest Female Singer, dan Most-Wanted To Be Girlfriend. Dalam ajang tersebut, Agnes bersaing dengan nama-nama besar di Asia. Mereka adalah Super Girls, Super Junior, Utada Hikaru, Zhang Liyin, Andy Lau, Hyde, L'Arc en Ciel, Aaron Kwok dan masih banyak lagi. 

Di negeri ini, Agnes adalah simbol penyanyi penuh prestasi. Kemarin, dalam salah satu acara di infotainment, ia kembali mempertegas mimpinya untuk go international dalam waktu dekat. "Banyak yang menuduh saya angkuh dengan impian itu. Tapi saya tetap tidak peduli. Sebab kita memang selalu menganggap ambisi sebagai hal negatif. Padahal ada kekuatan positif di balik setiap impian."

Terhadap para pencibir, Agnes punya jawaban. Ia mengakui bahwa untuk mencapai mimpi tersebut, jalannya tidak mudah. “Dari dulu  goal saya adalah go international. Ada beberapa orang yang lupa, tidak semudah itu untuk go international. Kalo ada yang berpikir go international itu gampang, urusan mereka. Sebuah mimpi besar itu memang harus menjadi budaya, untuk itu saya selalu menanamkan peribahasa gantungkanlah cita-cita setinggi langit," katanya.

Soal prestasi di Asia mungkin Agnes sudah membuktikannya. Prestasinya tersebut dicatat Wikipedia dengan sangat engkap (Silakan lihat DI SINI). “Saya enggak bilang saya terlampau bangga. Bukan satu prestasi yang harus dikecilkan, karena itu bukan prestasi yang kecil. It’s okay to have big dream,” katanya.

Bagiku, Agnes punya kejujuran serta semangat yang menyala-nyala. Dalam dirinya tersimpan vitalitas dan energi. Artis lain banyak yang hanya bermodal suara dan tampang. Malah ada yang hanya bermodal bokong dan payudara besar. Tapi Agnes justru punya suara yang bening (seringkali bikin merinding), gerakan tari yang ekspresif, serta visi yang jelas. Yang bikin kagum karena setelah beberapa tahun mencoba dan gagal, ia belum hendak menyerah atau merevisi semua mimpinya. Ia mengingatkanku pada Edison yang ketika gagal dalam puluhan cara membuat lampu elektrik, justru berkata, "Aku tidak gagal. Justru aku menemukan puluhan cara gagal dalam hal membuat lampu elektrik."

Edison adalah manusia hebat dan penuh inspiratif. Jika saja Edison menyerah, bisakah kita bayangkan sebuah dunia tanpa lampu elektrik? Namun dengan ketekunan tersebut, dunia menjadi benderang. Edison mewariskan sesuatu yang amat berharga buat peradaban hari ini. Bukan lampu elektrik, namun semangat untuk terus maju, semangat untuk mengenyahkan semua masalah yang dihadapi dan mentrasformasinya menjadi kekuatan.


Upaya ini jelas tidak mudah. Edison sukses membuktikannya. Kini, Agnes hendak membuktikannya pula. Ia tidak main-main dengan impiannya tersebut. Ia melatihdiri, mengikuti beragam kompetisi, hingga menjadi juara dan mendapat banyak penghargaan. Ia memelihara nilai kerja keras, menghindari hura-hura, serta focus pada apa yang hendak diraihnya. Ia menyemai nilai kerja keras. Ia 'berdarah-darah' saat belajar dan latihan. Kelak ia akan memanen buah dari apa yang telah ditanamnya. 

Agnes adalah sumber inspirasi buat semua orang. Mungkin, saat mengejar mimpi kita berdarah dan dicibir banyak orang. tapi ketekunan, kerja keras, serta visi dan semangat adalah nilai-nilai penting yang bisa membangkitkan semua energi terbaik diri kita. Dan semoga saja dalam waktu dekat, Agnes sukses mewujudkan apa yang menjadi impiannya.(*)


Jakarta, 26 April 2011

0 komentar:

Posting Komentar