Perlukah Financial Planning?

SAYA bukan seorang yang pandai mengelola keuangan. Saya tipe orang yang tidak bisa menyimpan uang. Saya pandai menghabiskan uang dalam sekejap. Ini memang kebiasaan buruk dan sudah saatnya untuk dihentikan. Belakangan ini, saya merasakan benar betapa pentingnya membuat manajemen perencanaan keuangan yang baik dalam sebuah keluarga.


Tadi, saat ke toko buku, saya membaca buku tentang perencana keuangan (financial planning). Isinya sangat praktis dan menihok kebiasaan buruk untuk menghabiskan uang skeetika. Saya cuma membacanya sebentar, tapi saya bisa menangkap isi buku serta langkah-langkah untuk mewujudkan perencanaan keuangan. Dalam buku itu, saya tersentak saat disodori fakta bahwa ada begit banyak kelas menengah di Indonesia. Batasan kelas menengah di sini adalah mereka yang punya pekerjaan atau penghasilan, bisa membeli barang bermerek, namun tidak punya rumah alias masih numpang dengan orang tua. 

Menurut buku ini, kelompok kelas menengah ini rata-rata tidak punya perencanaan matang tentang ke mana anak-anak akan bersekolah, tidak punya rencana tentang dengan cara apa mencukupi kebutuhan saat pensiun, termasuk tidak punya tabungan cukup untuk saat-saat insidentil, misalnya sakit atau kecelakaan.

Saya membaca buku ini hanya sekilas. Namun, tiba-tiba saja saya langsung memikirkan betapa pentingnya membuat perencanaan keuangan. Mungkin sudah saatnya membuat perencanaan matang berupa pemasukan setiap bulan, lalu alokasi ke mana uang mengalir, serta menyisihkan untuk tabungan. Sebab hanya dengan perencanaan matang, maka gaji yang sedikit itu bisa bersisa sehingga ada dana cadangan utuk keperluan yang sifatnya mendesak, termasuk menyiapkan dana untuk bersenang-senang setelah sebelumnya menyusun prioritas penting untuk masa depan.

Hampir delapan bulan saya menjadi kepala keluarga. Namun, semuanya seolah mengalir begitu saja. Saya seolah mengikuti arus mengalir, tanpa membuat rencana yang matang. Mungkin sekaranglah saatnya memutus kebiasaan buruk tersebut.(*)

1 komentar:

cokke' mengatakan...

bukankah dengan mengaturnya (planning), akan semakin "meneguhkan" bahwa hidup kita bergantung banyak dengan yg namanya "UANG" kanda....??? Tidak sengsara ji itu hidup ??

mohon bimbingannya.. karena sepertinya tidak lama lagi sayapun akan menyusul kanda, menjadi seorang kepala keluarga...

Posting Komentar