Saat Australia Memanggil

HAMPIR saja saya kehilangan rasa percaya diri. Selama beberapa hari saya terombang-ambing dalam ketidakjelasan. Saya selalu teringat pada kontrak yang saya tandatangani akhir Oktober lalu. Jika dalam setahun tidak ada kampus yang bersedia menampung, maka beasiswa ini bisa gugur. Saya mulai khawatir saat membayangkan itu. Apalagi saya telah memilih tiga universitas di Amerika Serikat (AS) dan satu di Australia. Minggu ini, rata-rata semua sahabat saya sudah menerima panggilan dari Australia, lantas, mengapa saya belum menerima panggilan? Apakah ada yang salah dengan aplikasi yang saya kirimkan?

the university of queensland
Seribu pertanyaan memenuhi benak ini. Perjalanan saya sudah cukup jauh dan sekarang tiba di titik ini. Sudah lebih tiga bulan saya belajar seperti anak sekolahan yang datang jam delapan pagi dan pulang sore. Saya membutuhkan kemenangan kecil. Dan hari ini, The University of Queensland tiba-tiba memanggil. Saya belum memastikan akan ke sini. Tapi saya bisa memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan aplikasi yang saya kirimkan. Dan saya juga yakin dan kembali optimis bahwa status saya sebagai penerima beasiswa ini tidak akan gugur.

Saya sudah mengumpulkan banyak informasi tentang Queensland. Kampus ini termasuk peringkat 40 dunia dan peringkat tiga di Australia. Jika dibandingkan dengan beberapa kampus di Amerika Serikat (AS) seperti Ohio atau Texas, maka Queensland masih lebih tinggi peringkatnya. Beberapa sahabat juga merekomendasikan Queensland karena terletak di Brisbane, sebuah kota yang masuk dalam kategori layak huni. Kelebihan lain bagi yang memilih tinggal di kota ini karena mudah mendapatkan pekerjaan, serta jaminan kesehatan yang lebih baik. beberapa sahabat yang kembali dari Brisbane rata-rata pulang dalam keadaan makmur.

the university of queensland
Namun, kali ini saya tidak mencari kemakmuran. Saya tidak khawatir akan pulang dalam keadaan kere.  Saya hanya ingin mengalahkan diri saya sendiri dengan cara menggapai titik terjauh yang bisa saya gapai. Saya juga ingin memberikan teladan buat si kecil yang tengah menunggu di sana. Saya ingin membahagiakannya, menghadirkan rasa bangga buatnya. Kelak, sebagai seorang bapak, saya akan bercerita tentang petualangan di negeri-negeri yang jauh. Petualangan untuk menemukan diri sendiri.(*)

3 komentar:

darmawati alimuddin mengatakan...

selamat kak yusran...saya yakin si kecil pasti sangat bangga..:)

Anonim mengatakan...

Semoga Amerika Bang Yus, semoga Amerika...

mila mengatakan...

saluutt....

Posting Komentar