Epos Lirih Tan Malaka


SEMALAM saya membaca buku tentang Tan Malaka. Saya tercengang melihat episode kehidupannya yang berpindah-pindah dari negara satu ke negara lain, dan senantiasa mengobarkan api perlawanan kepada kolonialisme. Hidupnya serupa kisah spionase yang dikejar-kejar di banyak negara. Dan di tengah pelarian itu, ia masih sempat melahirkan buku-buku terbaik tentang filsafat dan gerakan sosial yang pernah dilahirkan anak bangsa ini.

Ia seorang tipe aktivis sekaligus intelektual. Ia amat berbeda dengan para aktivis masa kini yang hanya bermodal semangat, namun lemah berpikir, sehingga sering kabur mengenali realitas dan menentukan strategi. Mungkin karena intelektualitas itu pulalah, ia banyak tidak bersesuaian dengan para tokoh pergerakan masa itu. Para tokoh lebih suka menelusuri pemikirannya sebagai sesuatu yang ideal, tanpa menjelmakannya secara serius. Makanya, Tan Malaka lebih banyak jalan sendirian, tanpa seorang partner atau barisan pengikut yang setia dengan ideologinya.

Bagi saya, Tan Malaka adalah sebuah epos besar yang dituturkan dengan lirih. Ia memang tidak sepopuler Bung Karno atau Bung Hatta. Tapi kejernihan pemikirannya serta kemampuannya menganalisis situasi justru menempatkan dirinya sebagai sosok misterius yang sangat penting, namun tenggelam dalam sejarah.

Ia seorang penggerak massa, ideolog besar yang menuliskan traktat pemikirannya, serta seorang yang berdiam di grassrott yang keberadaannya menakutkan banyak pihak. Tan Malaka seorang pejuang yang lebih suka di belakang layar, mengenali dan mengendalikan situasi, kemudian tejun langsung ke tengah hamparan massa demi mengkoordinir aksi-aksi. Saya tercengang dengan kemampuannya menggalang aksi anti kolonialisme di banyak negara. Pengalaman itu menunjukkan bahwa dirinya adalah pribadi yang lintas negara, lintas peradaban, akan tetapi menemukan satu virus yang menggerogoti di setiap zaman yakni kolonialisme. Dan kesadaran serta hasrat pembebasan kaum tertindas adalah nyala api yang memijar di setiap gerak langkahnya.

Alangkah indahnya jika kita banyak belajar dari langkah para tokoh besar bangsa kita di masa silam.....

0 komentar:

Posting Komentar