Unhas Sehabis Hujan

SEHABIS hujan, Tamalanrea amat sejuk udaranya. Jalan-jalan di sekitar kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) basah dan pepohonan di sepanjang jalan itu memberi kesejukan yang tak terkira. Saya selalu menyenangi saat-saat seperti ini. Jalanan basah, daun-daun yang masih dihiasi tetes air, langit biru dan danau tenang adalah sisi-sisi lain keindahan dari kampus ini yang seperrti terpatri dalam benak. Saya menyaksikan lukisan alam yang indah. Jauh lebih indah dari gambar yang bisa saya abadikan saat ini.




2 komentar:

Anonim mengatakan...

UNHAS dan IMPIAN menjadi lebih baik dari kemaren

GASA mengatakan...

hhehe Unhas
Dia harus ditaklukkan bukan hanya dibanggakan
.....
teringat aku ditahun 1995 saat menciptakan sesuatu atau lebih tepatnya meramu sebuah syair, yaitu syair dan kekaguman dari teman-teman di Kosmik atau di Fisip secara keseluruhan... lantas saya harus begadang untuk menyeleaikan ramuan itu, di ruangan Senat Mahasiswa Fisip, (atau sekarang jadi ruang apa?)
.. pada saat menjelang adzan Subuh, lahirlah "Mars Fisip" dan kemudian lagu itu diarranger oleh Uci (Fauzi A. Wawo) dan pada saat mau launching direvisi satu kata oleh Bang Dayat (Hidayat Muhallim).
dan itulah Unhas
Sketsa Doa

kupanjatkan doaku setiap waktu
tak peduli engkau ada atau tiada
kuyakin doa terus terpintal menggapaimu
baik disaat aku ingat dan lupa
atau pada saat aku tak mengerti arti doaku sendiri

kususun doa dengan bahasa sederhana
dengan kalimat yang tertulis di batin
dengan sketsa yang rabun

۞۞۞

Posting Komentar