Pantai Kuta yang Eksotik

JANGAN bandingkan Pantai Kuta dengan pantai-pantai lain di Indonesia. Pantai Kuta memang panjang hingga beberapa kilometer dengan ombak yang ganas. Pantai Kuta memang penuh dihampari pasir putih yang menawan dan para turis bisa bergolek ria di situ. Pantai Kuta memang dilengkapi infrastruktur yang lengkap, mulai dari peralatan surfing, payung-payung hingga kursi-kursi untuk berbaring bersama kerabat. Tapi, bukan itu yang menjadi daya tariknya.

suasana di pantai kuta (foto: yusran darmawan)
interaksi di pantai kuta (foto: yusran darmawan)

Daya tarik Pantai Kuta adalah manusia-manusia Bali yang adaptif dengan kultur pariwisata yang memberi napas bagi pulau ini. Manusia Bali yang sudah eksis sejak ratusan tahun lalu dan telah terbiasa dengan kultur turisme serta perjumpaan-perjumpaan dengan busaya asing. Mereka menjadi magnet yang memperkukuh daya saing pariwisata. Mereka menjadi bagian dari sosok yang hidup dari dunia pariwisata serta menjadi denyut nadi pariwisata Bali.

Selama berada di Pantai Kuta, saya banyak mengamati tingkah polah orang Bali khususnya mereka yang berada di lapisan grass root. Mereka bisa memposisikan dirinya sebagai kawan yang baik bagi para turis. Mereka fasih berbahasa Inggris, meskipun mereka tidak belajar di bangku sekolahan. Saya melihat ibu-ibu para pemijat atau bocah penjaga papan luncur yang fasih berbahasa Inggris, padahal mereka hidup dan besar di jalan raya.

seorang gadis tengah ditato di punggung

Saya yakin, tak banyak yang dilakukan pemerintah untuk meng-upgrade kemampuan mereka dalam hal bahasa dan hospitality (keramahan). Tapi mereka tumbuh dari jalan raya, dimatangkan oleh persaingan mencari nafkah, sehingga menempa mereka dnegan beragam keahlian yang dipungut dari jalan raya. Mereka menjadi sosok yang memperlancar jalannya mesin besar bernama industri pariwisata.(*)


Denpasar, 9 April 2010

0 komentar:

Posting Komentar