Parende Kepala Ikan Merah

TAHUKAH anda jenis masakan ikan yang paling enak di Buton? Jika suatu saat bertemu orang Buton dan menanyakan itu, maka Anda akan mendapat jawaban Parende. Inilah jenis masakan ikan yang paling popular, sekaligus paling banyak dicari para pendatang di pulau kecil ini. Bukan hanya di Buton saja, kelezatan Parende juga tersohor di Wakatobi dan beberapa tempat di Pulau Muna.

Parende adalah jenis makasan ikan yang disajikan dengan kuah panas. Kata ibu, cara memasaknya sederhana yakni dengan campuran bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe, kunyit, hingga campuran tomat. Saya tudak tahu persis bagaimana cara memasaknya. Yang jelas, sekali merasakan parende, siapapun bakal ketagihan dan ingin mencobanya lagi.

Sayangnya, tidak setiap hari ibu di rumah memasak Parende. Saya harus menunggu momentum tertentu untuk dibuatkan parende. Tapi, untunglah, hari ini teman Mukmin menunjukkan tempat makan partende yang rasanya cukup aduhai. Tadi siang, kami singgah makan parende di Plaza Umna Wolio, tepat di samping Bank Muammalat. Menunya adalah parende kepala ikan, yang disajikan dalam satu mangkuk besar.

Harganya cukup murah yakni Rp 15.000 per porsi plus sepiring nasi. Saya terkejut. Sebagai penggemar masakan ikan, saya tahu persis bahwa untuk porsi serupa di Kota Makassar, biayanya mahal. Pernah, saya mengajak seorang sahabat makan di Rumah makan Ulu Juku di Jalan Abd Daeng Sirua, Makassar. Harga masakan kepala ikan adalah Rp 50.000 pe porsi. Sementara harga parende kepala ikan di tempat makan tadi siang, hanya Rp 15.000. Padahal, dari sisi rasa, sama saja. Malah, saya masih menjagokan masakan parende kepala ikan di Plaza Umna.

Saya lalu makan parende kepala ikan merah itu dengan lahap. Selagi makan, saya teringat cerita bapak saya bahwa dulunya jenis ikan merah adalah ikan yang hanya dimakan oleh sultan atau keluarga istana. Kata bapak, jika nelayan menemukan ikan itu di jaringnya, maka saat itu juga ia akan mempersembahkannya kepada keluarga sultan. Saya yakin, ikan itu dipersembahkan karena rasanya yang enak, sebagaimana yang saya rasakan saat ini.

Untungnya, sekarang bukan zaman kesultanan. Makanya saya bisa mencicipi ikan ini setelah membayar Rp 15.000. Jumlah yang murah untuk sebuah masakan istana. Anda penasaran? Kebetulan, saya sempat memotret parende enak yang tadi saya cicipi. Sengaja saya pajang foto ini, biar Anda ngiler dan pengen coba. Selamat menikmati!

ikan parende plus nasi yang saya pesan di Plaza Umna Wolio (foto: yusran darmawan) ikan parende yang disajikan dengan kuah panas. hmm....

3 komentar:

Emma mengatakan...

waaaahhh....jadi ngiler betulan,,,heheheh..

Anonim mengatakan...

aku dah cari resepnya kemana-mana... tapi gak nemu...

siapa ya yang bisa kasih resepnyaaa???

tantangan dari calon mertua niiiyyy..

xixixixixixi

di palembang ada gak ya masakan ikan parende? hahahaha

Unknown mengatakan...

Bahanx ada diwarung mama jana bro cekidot segera kesana klo adh ngiler

Posting Komentar