PULANG dari Gua Lakasa, saya lalu singgah ke Pelabuhan Topa. Pemandangannya sangat alami. Saya lalu memotret ke sekeliling, termasuk memotret diri sendiri. Tampan khan?
Search
Pengunjung Blog
...
Tentang Saya
blogger l researcher l communication practitioner l lecturer l teacher l IFP Fellow l ethnographer l anthropologist l academia l historian wanna be l citizen journalist l Unhas, UI, and Ohio Mafia l an amateur photographer l traveler l a prolific author l media specialist l political consultant l writerpreneur l social and cultural analyst l influencer l ghost writer l an avid reader l father l Kompasianer of the Year 2013 l The Best Citizen Reporter at Kompasiana 2013 l The 1st Winner of XL Awards 2014 l The 1st Winner of Indonesian Economic Essay Competition 2014 l
Arsip Blog
-
▼
2010
(341)
-
▼
Februari
(33)
- Kebudayaan adalah Dialog Kreatif
- Kampung Korea di Pulau Buton
- Selamat Hari Saraswati
- Sensasi Saat Menelusuri Gua Lakasa
- Saat di Pelabuhan Topa
- Akan Ke Kendari
- Kisah Orang Cina di Pulau Buton
- Memediasi Andoke dan Manusia
- Mengapa Harus Pulang Kampung?
- Kiat Membunuh Sepi
- Inspirasi Gandhi untuk Indonesia
- Belajar dari Mitologi Yunani
- Spirit Mandela untuk Indonesia
- Sisiphus yang Menelan Pil Pahit
- Mengapa Unhas Suka Tawuran?
- Lelaki Pengenggam Hujan
- Gadis Berkimono
- Sensasi Menjadi Headline (1)
- Pelacur yang Rajin Salat
- Tribute to Ode Tongky
- Ngeseks Gara-gara Facebook
- Kutukan Penggali Sumur
- Lompatan Quantum untuk Menulis
- Si Biru yang Setia
- Potret Diri di Danau Matano
- Netbuk Ngadat, Arsip terancam
- Rutinitas ke Toko Buku
- Perangkat Komunikasi yang Mendefinisikan Kita
- Berburu Durian di Latuppa
- Sekeping Cinta untuk Bilqis
- Makassar Kota Hujan
- Luwu, Kesenyapan, dan Keteduhan
- Kemapanan Bukanlah Segalanya
-
▼
Februari
(33)
0 komentar:
Posting Komentar