Selamat Atas Terbitnya Jurnal Prisma


JURNAL Prisma terbit lagi. Akhirnya, ada juga bacaan yang bisa menjadi representasi tentang sejauh mana pertarungan intelektual ilmuwan sosial dan ekonomi Indonesia. Selama ini kita tak punya arena untuk mendebatkan pemikiran dalam ilmu sosial. Palingan, cuma secuil komentar di media massa. Kalaupun ada yang menulis, maka biasanya ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan tidak terlalu mendalam. Susah menemukan kedalaman dan ketajaman analisis di media massa hari ini.

Pada masa Orde Baru, Prisma ibarat isi kepala para ilmuwan sosial Indonesia. Kita jadi tahu, wacana apa saja yang sedang marak, dan bagaimana para ilmuwan itu mendekati persoalan. Prisma adalah panggung tempat pergulatan gagasan-gagasan ilmiah, tidak sekedar debat wacana di media massa, yang kadang-kadang lebih banyak asalnya, ketimbang susunan pernyataan yang secara metodis lebih bisa dipertanggungjawabkan. Melalui Prisma, kita bisa mengukur sejauh mana ‘kelas’ seorang ilmuwan dalam dinamika gagasan yang lebih berisi.

Kali ini, Prisma terbit setiap tiga bulan. Saat ini sudah dua edisi yang terbit, dan saya sudah memiliki keduanya. Kemarin saya membeli edisi kedua yang temanya adalah Menuju Indonesia Masa Depan. Kerinduan saya atas tulisan Daniel Dhakidae dan Ariel Heryanto akhirnya terobati. Saya menikmati isi jurnal Prisma kali ini.(*)

0 komentar:

Posting Komentar