Saat Tiah Memperdalam Bahasa Inggris

SUBUH hari saya terbangun dengan suara cas-cis-cus seseorang yang sedang belajar bahasa Inggris. Kakak saya Tiah sedang melafalkan sejumlah kalimat dalam bahasa Inggris dengan terbata-bata. Ia memang sedang berupaya mengasah kemampuan bahsa Inggrisnya. Sebab bulan Oktober ini, ia akan berangkat ke Bangkok untuk mempresentasikan risetnya tentang gizi. Untuk itu, ia butuh persiapan matang.

“My name is Sitti Rahmatiah. I was born in Kulisusu, part of North Buton,” katanya dengan suara terbata-bata. Saya terbangun dengan kalimat-kalimatnya yang dilafalkan dengan suara keras. Ia sedang melatih lidahnya agar terbiasa dengan ucapan dalam bahasa Inggris. Kemarin, ia pergi mendaftar kursus bahasa Inggris di lembaga Easy Speak yang terletak di Gedung Graha Pena, Makassar.

Awalnya, ia hendak belajar di Briton, namun kemudian ia urungkan. Briton menerapkan sistem kuliah tatap muka dengan jadwal waktu yang ketat, sesuatu yang sukar dipenuhinya. Ketika mendengar sejumlah orang yang kursus di Easy Speak, Tiah langsung tertarik. Metode kursus di lembaga yang dimiliki perusahaan asal Singapura ini terbilang unik. Sebab ketika mendaftar, kita seolah mendapatkan pulsa belajar sebanyak 4.000 menit yang akan dihabiskan selama belajar. Kalau sehari kita cuma belajar 60 menit, maka waktu 60 menit akan berkurang dari pulsa kita. Ketika kita sudah mencapai 2.000 menit, kita akan dievaluasi. Andai kemampuan kita belum mencapai standar, maka pulsanya akan dihentikan dan kita belajar secara gratis, hingga standar mereka terpenuhi dan kita bisa melangkah ke menit berikutnya.

Waktunya juga fleksibel. Ketika dalam sehari kita hanya punya waktu sore, maka pertemuan bisa dilangsungkan sore hari. Demikian pula ketika esok harinya kita cuma punya waktu pagi hari. Waktunya bisa fleksibel. Bahkan, ketika seorang teman menjalani pelatihan di tempat kerjanya selama sebulan, pulsa kursusnya bisa hentikan unuk sementara hingga ia lanjut lagi kursus.

Hal lain yang saya sukai dari metode kursusnya adalah kuliahnya bukan tatap muka dalam kelas. Kuliahnya bersifat privat di mana seseorang akan berhadapan secara langsung dengan tentornya dan langsung diskusi bahasa Inggris. Melalui dialog-dialog seperti itu, suasana belajar diciptakan dan kita bisa mengoreksi kelemahan kemampuan kita sendiri. Saya juga ingin kursus seperti Tiah. Namun karena biayanya yang agak mahal, membuat saya harus mengurungkan dulu niat itu. Mudah-mudahan, dalam waktu yang tak terlalu lama, saya bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.(*)



5 komentar:

Ahmad Toha Qomarul Hadi mengatakan...

BTW berapa biaya nya

Anonim mengatakan...

Biaya awal 8500.000, setelah diskon jadinya kurang lebih Rp.5,5 jutaan...(itu biaya 1 th yg lalu, kalo skrg tdk tahu) Lumayan mahal... Saya udah pernah ikut Easy speak denpasar.... Tidak sesuai dg yg diharapkan, saya rasa setiap tutor disana memiliki kemampuan bhs inggris yg berbeda, ada yang memang pintar dan ada yg kemampuannya biasa saja alias dibawah standar, jadi harus pintar2 memilih tutor....,

Anonim mengatakan...

itu bukan perusahaan singapura, itu perusahaan national, pusatnya di bali. salah banget. saya tutor di salah satu cabangnya.

Unknown mengatakan...

Sebenarnya saya niat blajar di easy speak cuma denger britanya jd galau...
Ada yg blng bagus ada yg blng gak memuaskan
Bayarannya mahal pula

Anonim mengatakan...

ASTAGFIRULLAH,KEMANA SAYA MENCARI EASY SPEAK YG MENGHILANG BEGITU SAJA

Posting Komentar